Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Letjen (Purn) Sutiyoso. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, mengatakan sering ditanyai oleh banyak orang kenapa lebih mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden bukan yang lain sesama mantan Korps Komando Pasukan Khusus. Dia mempunyai alasan karena ingin melihat gubernur menjadi presiden. "Kalau beliau jadi saya bisa bangga sebagai sesama Gubernur DKI Jakarta," kata Sutiyoso di Rapat Kerja Nasional Partai Nasional Demokrat, Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 27 Mei 2014.
Sutiyoso mengatakan Presiden Iran merupakan mantan Wali Kota Teheran. Contoh lain, 17 dari 44 presiden merupakan mantan gubernur negara bagian. Dia mengatakan banyak di negara-negara lain yang presiden maupun perdana menteri merupakan mantan gubernur atau kepala daerah.
"Lalu, Indonesia kapan?" kata Sutiyoso. Peserta rapat kerja NasDem pun menjawab serentak, "Sekarang." Sutiyoso mengatakan calon presiden yang pernah menjadi kepala daerah tentu lebih mengetahui permasalahan bangsa. Ia yakin Jokowi dan Kalla bisa membawa Indonesia ke arah lebih baik.
Sutiyoso berjanji akan mengerahkan kader dan simpatisan PKPI untuk memenangkan Jokowi dan Kalla. Dia yakin bisa meraih suara lebih dari pendapatan partai di pemilihan umum legislatif tahun 2014 yang hanya 1,5 juta suara. Dia percaya bisa meraih suara hingga mencapai 3-4 juta suara.