TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan rapat pimpinan nasional partainya memutuskan Demokrat berada dalam posisi netral atau tidak berkoalisi dengan partai lain dalam rangka menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli mendatang.
Keputusan ini berdasarkan kepada hasil angket yang diisi 318 peserta rapat pimpinan. Hasil angket itu memberikan empat opsi, yakni bergabung dalam gerbong koalisi PDI Perjuangan, Partai Gerindra, membentuk poros baru, dan berada pada posisi netral.
Selain itu, juga dihasilkan sembilan butir hasil rapimnas. Berikut sembilan butir hasil rapat pimpinan Demokrat itu seperti disampaikan SBY:
1. Partai Demokrat bertekad untuk melakukan pembenahan dan pembangunan partai lima tahun mendatang secara serius dan berkelanjutan menuju partai yang makin modern, profesional, dan dedikatif terhadap kepentingan rakyat.
2. Berkenaan dengan sikap dan pilihan Partai Demokrat dalam pemilihan presiden tahun 2014 ini, meskipun keputusan akhir diserahkan kepada Ketua Umum Partai Demokrat dan Majelis Tinggi partai, preferensi Partai Demokrat dalam rapimnas tahun 2014 ini adalah tidak bepihak, dalam arti tidak bergabung dalam kubu mana pun, baik kubu Pak Joko Widodo maupun kubu Pak Prabowo Subianto. Pilihan ini tidak berarti para kader dan simpatisan Partai Demokrat akan menjadi golput dalam pemilihan presiden mendatang. Para kader akan memberikan suaranya kepada calon presiden yang memiliki platform, visi, dan solusi yang segaris dengan yang dimiliki oleh Partai Demokrat. Di samping preferensi itu, yang dalam jajak pendapat yang kami sampaikan kepada para peserta rapimnas, sebesar 56 persen yang memilih tidak bergabung kesana-kemari, masih ada sejumlah opsi yang presentasinya jauh lebih rendah.
3. Saya selaku Ketua Umum dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, dengan memperhatikan sikap dalam rapimnas Partai Demokrat kali ini, akan segera mengambil sikap definitif partai dalam pemilihan presiden paling lambat pada tanggal 20 Mei 2014 lusa.
4. Rapimnas juga berpendapat lebih mulia dan terhormat bagi Partai Demokrat untuk bersikap mandiri serta tidak perlu meminta-minta dari pihak mana pun untuk sebuah kekuasaan.
5. Partai Demokrat mempersilakan para calon presiden beserta partai-partai pengusungnya untuk berkompetisi secara sehat, mendidik dan mencerdaskan, dan serahkanlah kepada rakyat untuk memilih siapa yang dinilai paling tepat untuk menjadi Presiden RI lima tahun mendatang.
6. Jika Partai Demokrat tidak berada di pemerintahan untuk periode lima tahun mendatang, justru Partai Demokrat dapat secara sungguh-sungguh melakukan pembenahan dan peningkatan diri partai dan para kadernya seraya mendengarkan kritik dan koreksi yang membangun dari rakyat.
7. Meskipun tidak ada di pemerintahan, Partai Demokrat akan tetap memperjuangkan kepentingan rakyat di seluruh Indonesia.
8. Di parlemen, Partai Demokrat bisa menjadi kekuatan oposisi dan penyeimbang yang efektif, kritis, dan cerdas untuk memastikan kebijakan pemerintah tetap rasional dan prorakyat, sebagaimana yang dijalankan pemerintahan SBY selama sepuluh tahun terakhir ini.
9. Adalah baik bagi Partai Demokrat untuk memberikan kesempatan kepada partai politik lain bersama presiden yang diusungnya untuk menjalankan roda pemerintahan. Partai Demokrat ingin menjadi kekuatan penyeimbang dan pengontrol yang baik.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler:
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin
Anggun Tampil di WMA 2014, Fan Agnez Mo Meradang
Remaja Jakarta Perbesar Dada dengan Fat Transfer
Berita terkait
Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas
5 hari lalu
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal
Baca SelengkapnyaDemokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY
10 hari lalu
Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaSejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia
16 Januari 2023
Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.
Baca Selengkapnya3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan
11 Oktober 2022
SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.
Baca SelengkapnyaSuciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM
22 September 2022
Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?
Baca SelengkapnyaProliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun
8 Januari 2022
SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.
Baca SelengkapnyaProliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri
6 Januari 2022
Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca Selengkapnya