Raung dan Umba, Pasangan Capres-Cawapres Peduli Lingkungan

Jumat, 16 Mei 2014 13:22 WIB

Capres dan Cawapres Greenpeace, Raung (kiri) dan Umba (kanan) kunjungi kantor Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, (16/5). Kunjungan ini sebagai bentuk kritik dari Aktivis Greenpeace karena belum ada Capres dan Cawapres yang berkomitmen untuk peduli pada lingkungan hidup. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia mendaftarkan Raung (harimau Sumatera) dan Umba (lumba-lumba) ke Komisi Pemilihan Umum sebagai calon presiden dan wakil presiden. Raung dan Umba yang dimaksud hanyalah simbol berupa kostum macan dan lumba-lumba yang dikenakan aktivis Greenpeace ketika datang ke KPU sekitar pukul 10.10 WIB hari ini.

"Ini hanya simbol saja agar kandidat capres dan cawapres memiliki program-program yang ramah lingkungan," kata Arifsyah M. Nasution, Koordinator Kampanye Laut Greenpeace, di gedung KPU, Jumat, 16 Mei 2014.

Menurut Arif, mereka didaftarkan ke KPU karena belum ada bakal calon presiden yang seratus persen berkomitmen melindungi dan memulihkan lingkungan hidup Indonesia. "Harimau Sumatera telah kehilangan keluarganya akibat kebakaran hutan dan kehilangan separuh habitatnya," ujarnya. (Baca: MUI Keluarkan Fatwa Lindungi Hewan Langka)

Arifsyah menuturkan Indonesia kehilangan 15,8 persen juta hektare hutan pada 2002-2012, dan pada 2011-2012 mencapai level tertinggi. Adapun lumba-lumba kehilangan laut bersih akibat buangan minyak kotor. Dari temuan Greenpeace di pantai-pantai sepanjang Riau, ada 1.590 meter kubik minyak kotor yang mencemari kawasan pantai daerah itu. (Baca: Kerugian Pemanasan Global US$ 1,45 Triliun)

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay yang menemui pasangan "capres dan cawapres" dari Greenpeace itu menyambut baik kehadiran belasan aktivis Greenpeace tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan meneruskan usul itu kepada partai politik. "Karena salah satu syarat untuk mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres ialah (dicalonkan oleh) partai politik," ujarnya.

GANGSAR PARIKESIT

Berita Pilihan
:
Ulama PPP: Prabowo-Hatta Tak Menjual di NU
Pastikan Koalisi, Aburizal Temui Mega Hari Ini
SBY Nilai Pemilu Ideal Terdiri dari Tiga Capres
Plinplan, Anak Syarief Hasan Dimarahi Hakim







Berita terkait

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

4 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

13 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

14 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

14 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

18 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

20 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

20 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

23 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

24 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

40 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya