Golkar Bangun Koalisi di Parlemen dan Pemerintahan  

Reporter

Jumat, 9 Mei 2014 06:45 WIB

Ketua Umum Partai Gokar Aburizal Bakrie berpiato dalam acara Pembukaan Rapimnas 3 Golkar di Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Pusat Partai Golongan Karya, Indra J. Piliang, mengatakan partainya siap berkoalisi untuk kubu koalisi besar dan koalisi ramping. Berdasarkan hasil rekapitulasi internal partai, Golkar mendapatkan jatah 90 kursi di parlemen.

“Kalau dengan jumlah kursi itu dengan satu partai pun Golkar bisa maju dalam pemilu presiden karena syaratnya kan 112 kursi. Tapi soal siapa calonnya, kita bicarakan dengan partai lain,” kata Indra ketika dihubungi pada Kamis, 8 Mei 2014.

Indra mengatakan strategi untuk membangun koalisi ramping sangat mungkin dilakukan oleh partai berlambang beringin itu bila maju dalam bursa pemilihan presiden. Kalau tidak bisa menang di satu putaran, kata Indra, partainya akan berhitung untuk menang di dua putaran.

Saat ini Partai Golkar membangun komunikasi intensif untuk berkoalisi dengan Gerindra, PKS dan PAN. Meskipun demikian, Golkar mantap mendukung Prabowo Subianto, kandidat presiden dari partai Gerindra, untuk maju dalam pemilihan presiden.

“Kalau dengan PDI Perjuangan, kami sudah bilang ke Jokowi kalau Golkar siap berkoalisi di parlemen. Jadi, ada koalisi untuk pemerintahan dan koalisi untuk parlemen,” ujar Indra.

Berdasarkan hasi perhitungan survei sementara, jarak elektabilitas Prabowo yang juga didukung Golkar dengan Jokowi hanya 15 persen. Angka itu, menurut dia, bisa berubah dalam kurun dua bulan ke depan. Bisa jadi, kata dia, elektabilitas Prabowo akan lebih tinggi ketimbang Jokowi.

Setelah penetapan hasil rekapitulasi suara, Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional untuk menentukan posisi Aburizal Bakrie dalam bursa pemilihan calon presiden. (Baca juga: Konstituen Golkar Tak Inginkan Ical).

Hasil rekapitulasi data sementara dari Tim Tempo dari total 510 kursi di parlemen, Gerindra memperoleh 66 kursi. Partai lain berturut-turut dengan perolehan paling tinggi adalah PDIP 98 kursi, Golkar 81 kursi, Demokrat 59 kursi, PAN 45 kursi, PKS 40 kursi, PKB 39 kursi, PPP 39 kursi, Nasdem 29 kursi, dan Hanura 13 kursi.

NURUL MAHMUDAH

Berita lain:
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY

Jakarta Ingin Punya Pelabuhan dan Bandara Sendiri

Gaya Rambut Emma Stone Bikin Awet Muda

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

11 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

12 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

12 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

16 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

20 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

22 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya