Harry Tanoesoedibjo (kiri), bersama Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat, Ahmad Rofiq, usai memberikan keterangan di Jalan Diponogoro 29, Jakarta, Senin (21/1). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) Partai Hanura Ahmad Rofiq menganggap tak penting gelombang desakan mundur terhadap pemimpinnya, Hary Tanoesoedibjo. Sekretaris Jenderal Persatuan Indonesia ini tak mau memikirkan dan mengurusi permasalahan yang diusung sejumlah kader Hanura di tingkat pusat hingga daerah tersebut.
"Biarkan saja orang mau berpendapat apa. Tidak penting itu," kata Ahmad saat dihubungi, Kamis, 1 Mei 2014. (Baca: Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura)
Ia juga enggan menanggapi kekecewaan kader Hanura yang menuding Bapilu tak total dan tak profesional dalam menggalang suara dalam pemilihan legislatif lalu. Ia juga memilih diam ketika dikonfirmasi perihal kemarahan para kader tersebut karena Bapilu mengklaim perolehan 5,4 persen suara berkat sosok Hary Tanoe. "Saya no comment," kata Ahmad.
Menurut dia, hingga saat ini Hary Tanoe dan seluruh anggota Bapilu tetap bekerja sesuai dengan tugas menjelang proses pemilihan presiden mendatang. Hary Tanoe dan Bapilu tak mau terpengaruh dengan isu liar yang berembus di internal partai. "Kita lihat nanti saja akan seperti apa."
Hary membawa pengikutnya saat meninggalkan Partai Nasional Demokrat dan berlabuh ke Partai Hanura awal 2013, termasuk Ahmad Rofiq yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal NasDem. Setelah bergabung dengan Hanura, Hary memboyong juga pengikutnya untuk membentuk organisasi masyarakat bernama Persatuan Indonesia atau Perindo.
Gejolak di internal Hanura terjadi karena kekecewaan kader pada hasil perolehan suara yang jauh dari target, yaitu 10 persen. Sejumlah kader Hanura menuding HT menjadi penyebab hilangnya lima juta suara karena batal menggelontorkan dana saksi kepada kader dan simpatisan. (Baca: Saksi Partai Tagih Janji Uang Saksi)
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor