Calon Gubernur Jakarta, Joko Widodo menunjukkan kemeja kotak-kotak yang sering ia gunakan di Solo, Jateng, Jumat (13/4). Kemeja kotak-kotak tersebut akan dijadikan kemeja khas ia bersama pasangannya Ahok selama proses kampanye Pilgub Jakarta. ANTARA/Akbar Nugroho pd.
TEMPO.CO, Solo - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo, hingga saat ini belum mengumumkan kostum yang akan digunakan pada kampanyenya nanti. Meski demikian, produsen kemeja motif kotak-kotak di Solo mulai kebanjiran order.
Kemeja motif kotak-kotak itu dipopulerkan oleh Jokowi pada masa pemilihan Gubernur DKI Jakarta dua tahun lalu. Kemeja itu dikenakan pada masa kampanye oleh Jokowi dan wakilnya, Ahok.
Pemilik usaha Arjuna Tailor di Solo, Suparto, mengatakan saat ini dirinya mulai memproduksi kembali kemeja tersebut. "Pesanan kembali membanjir," katanya saat ditemui, Rabu, 16 April 2014. Hingga saat ini, pihaknya telah menerima 600 pesanan.
Menurut Suparto, pesanan itu diterima dari sejumlah kelompok sukarelawan Jokowi di beberapa kota. "Ada dari Malang, Kediri, dan Jakarta," katanya. Bahkan ada kelompok penggemar Jokowi dari tenaga kerja Indonesia yang ada di Arab Saudi memesan 150 potong. (Baca: 4 Sosok Bertarung dalam Pilpres, Siapa Saja)
Suparto juga mengaku mendapat pesanan langsung dari tim pemenangan Jokowi. "Saat ini saya sedang membuat contoh modelnya untuk mendapat persetujuan," katanya. Berdasarkan informasi yang dia terima, tim tersebut membutuhkan dua juta potong kemeja kotak-kotak untuk keperluan kampanye pemilihan presiden. (Baca: Golkar Prediksi Bakal Ada Tiga Pasangan Capres)
Sedangkan motif yang dibutuhkan juga masih mirip dengan kemeja yang lama. "Hanya ada perbedaan sedikit di warna kotaknya," katanya. Namun untuk model dan bentuk kemeja masih tetap sama seperti kemeja yang digunakan dalam kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Dua tahun lalu, Arjuna Tailor juga menjadi perusahaan konveksi yang dipercaya oleh Jokowi untuk memproduksi kemeja motif kotak-kotak. Jokowi yang saat itu masih menjabat Wali Kota Surakata sempat terlihat meninjau langsung proses produksi di perusahaan skala kecil itu.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.