TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy mengatakan ketua umum partainya, Hatta Rajasa, bakal menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini digelar untuk melihat kemungkinan koalisi di antara kedua partai itu.
"Mungkin satu-dua hari ini," kata Tjatur saat dimintai konfirmasi mengenai pertemuan Hatta dengan Megawati, Senin, 14 April 2014. Namun, Tjatur mengatakan, partainya juga melakukan lobi yang intens dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Baca: PAN Rela Hatta Rajasa Jadi Cawapres).
Tjatur menjelaskan, PAN akan mengambil sikap mengenai koalisi pada pekan ini. Menurut Wakil Ketua Komisi Hukum DPR ini, PAN sudah memiliki garis ideologi partai, seperti melindungi kekayaan alam, renegosiasi kontrak karya, dan melarang penjualan bahan mentah ke luar negeri.
Sikap politik ini, kata dia, akan dituangkan dalam kesepakatan bersama dengan mitra koalisi. "Sikap ini harus dipertahankan," katanya. Tak hanya itu, Tjatur juga mengklaim partainya memiliki modal bagus di parlemen. Berdasarkan kalkulasi sementara, partainya menempati posisi kelima dengan perolehan 55-60 kursi DPR. (Baca juga: Hatta Akui Realistis Jokowi Bakal Jadi Presiden).
Modal lain yang dimiliki PAN, kata Tjatur, adalah Hatta, yang dia klaim sebagai calon wakil presiden terbaik di antara semua calon yang ada. Apalagi PAN memiliki rekam jejak baik dalam berkoalisi. Dia mengacu pada pengalaman ketika berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam kabinet periode 2009-2014.
Tjatur menegaskan, partainya tidak pernah menggunakan tokoh dari luar partai untuk menarik suara pemilih. "Kami mencapreskan pimpinan, dan meraih suara tertinggi dalam sejarah PAN," ujarnya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas
8 hari lalu
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta
8 hari lalu
PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo
9 hari lalu
Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.
Baca SelengkapnyaPetinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang
9 hari lalu
Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah
9 hari lalu
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
10 hari lalu
PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.
Baca SelengkapnyaSetelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo
10 hari lalu
Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.
Baca SelengkapnyaPAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo
12 hari lalu
Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
17 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
20 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca Selengkapnya