TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting Djayadi Hanan mengatakan pemilih tidak melihat partai pengusung calon presiden untuk memilih presiden. "Untuk pilpres, pesona figur lintas partai," kata Djayadi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 13 April 2014.
Saat ini, menurut Djayadi, dua nama paling populer dalam bursa calon presiden adalah Joko Widodo alias Jokowi yang juga calon presiden dari PDI Perjuangan dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Djayadi mengatakan, kualitas figur menjadi pertimbangan utama memilih capres. (Baca: PDIP Diyakini Tak Pilih Kalla Jadi Wapres Jokowi)
Menurut data exit poll SMRC pada 9 April lalu, terlihat suara partai tidak terpecah saat akan memilih presiden. Suara PDI Perjuangan untuk Jokowi sekitar 76 persen, 5 persen untuk Aburizal, dan 9,6 persen untuk Prabowo. Adapun suara Gerindra untuk Prabowo sebesar 68,7 persen, untuk Aburizal 4 persen, dan untuk Jokowi 22 persen. (Baca pula: 3 Skenario Ideal Koalisi Partai Jelang Pilpres)
Untuk Golkar, suara untuk Aburizal 35,7 persen, untuk Jokowi 27 persen, dan untuk Prabowo 20,4 persen. Suara paling tinggi datang dari Partai Bulan Bintang, yakni 47 persen. Sementara, suara untuk dua calon lainnya tidak ada yang sampai angka 40 persen, kecuali Gerindra untuk Prabowo. "Suara Aburizal dari Golkar pun tidak sampai 40 persen," ujar Djayadi.
TIKA PRIMANDARI
Berita terkait
Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
34 menit lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
58 menit lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
2 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
6 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
7 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
8 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
8 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik
13 jam lalu
Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaJokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya
13 jam lalu
Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri
14 jam lalu
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.
Baca Selengkapnya