Heboh Koalisi, PAN: Jokowi atau Prabowo?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 14 April 2014 04:59 WIB

Ribuan kader Partai Amanat Nasional mengikuti kampanye akbar yang digelar di Lapangan Enggal, Bandar Lampung, (26/3). Kampanye akbar ini menghadirkan juru kampanye nasional Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Tempo/Nurochman Arrazie

TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, mengatakan partainya cenderung berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). "Kami masih terus komunikasi, tapi condongnya ke Jokowi dan Prabowo," katanya kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 13 April 2014.

Menurut dia, Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, pernah bertemu Jokowi membahas koalisi. Saat itu Hatta dan Jokowi membahas program-program pemerintah. Viva mengatakan belum ada kesepakatan dalam pertemuan itu. "Koalisi keputusannya tetap menunggu pileg," katanya. Tapi, PAN memandang Jokowi dan Hatta memiliki kesamaan. "Keduanya sama-sama tipe pekerja, dan mengelola negara." (Baca: PDIP Diyakini Tak Pilih Kalla Jadi Wapres Jokowi)

Mengenai kemungkinan koalisi PAN dengan Gerindra, Viva mengatakan, Hatta dan Prabowo memiliki chemistry yang kuat. Hatta, kata dia, juga telah bertemu dengan Prabowo sebelumnya. Tapi, ia tidak ingat kapan dan berapa kali pertemuan itu dilakukan. "Hatta dan Prabowo punya chemistry yang bagus. Keduanya tipe nasionalis dengan kesamaan visi," katanya.

Viva menegaskan dalam memutuskan koalisi, PAN tidak hanya memandang ideologi politik. Menurut dia, platform dan program partai juga menjadi pertimbangan dalam menjalin koalisi. "Partai Islam tidak ada yang ingin menjadikan negara Indonesia sebagai negara Islam. Begitu pula partai nasionalis tidak akan mungkin melupakan sila pertama. Jadi tidak hanya terbatas soal ideologi," ujarnya. (Baca pula: 3 Skenario Ideal Koalisi Partai Jelang Pilpres)

Di antara Jokowi dan Prabowo, kata Viva, masih belum diputuskan ke mana PAN berlabuh. Hingga kini komunikasi masih terus dilakukan. Viva mengatakan yang nantinya dipilih PAN adalah partai yang memiliki kesesuaian dalam mengatasi masalah kebangsaan. Tapi, ia menegaskan tawaran koalisi tidak disertai oleh permintaan kursi menteri. "Ini bukan politik dagang sapi," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

7 hari lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

7 hari lalu

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

7 hari lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

7 hari lalu

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

7 hari lalu

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

8 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

10 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

15 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

18 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya