PDIP Diyakini Tak Pilih Kalla Jadi Wapres Jokowi  

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 13 April 2014 17:56 WIB

Jokowi menandatangani Maklumat yang ia buat. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan berpendapat, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jokowi Widodo alias Jokowi tak pas berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Menurut dia, karakter Jokowi akan tenggelam jika berpasangan dengan Kalla. "Saya kira PDIP tidak suka figur seperti itu," katanya dalam diskusi tentang calon wakil presiden di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, pada Ahad, 13 April 2014.

Menurut dia, sebenarnya Kalla bisa menutupi kekurangan utama Jokowi soal politik internasional. Mantan Wakil Presiden yang juga pernah memimpin Partai Golkar itu cukup jam terbangnya soal itu. Namun, ada kendala karakter tadi. (Baca: Jelang Rapim Golkar, JK Sepakat Ical Dievaluasi)

Djayadi berpendapat, sosok yang pas mendampingi Jokowi adalah yang mampu melengkapi kekurangan Jokowi, mengatur langsung pemerintahan, mampu bermanuver di DPR, tegas, dan mampu menjalankan kebijakan. "Di level daerah yang seperti Ahok," ujarnya. "Kalau (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa) Muhaimin Iskandar belum kelihatan."

Adapun politikus PDIP Aria Bima pun menuturkan calon wakil presiden yang paling pas dengan Jokowi adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Harus dicari sosok yang melengkapi, kayak Ahok-lah gitu. Dalam pengertian data-style dan tipe orangnya," katanya.

Menurut dia, sosok pendamping Jokowi harus bisa berbagai tugas, seperti yang dilakukannya dengan Ahok. Selain itu, karakter calon wakil presiden juga tidak boleh mendominasi Jokowi. "Jangan sampai gayanya lebih presiden daripada presidennya."

Mengenai nama, Aria mengakui pilihan partai sudah mengerucut ke beberapa nama. Namun, politikus asal Solo ini menolak menyebutkannya. (Baca juga: 3 Skenario Ideal Koalisi Partai Jelang Pilpres)

TIKA PRIMANDARI

Berita Lainnya:


Anas Minta SBY dan Ibas Jadi Saksi
Green House, Proyek Pribadi Jokowi di Jakarta
Dubes AS Kunjungi KPK, Ada Masalah Apa?
Pesawat Presiden RI Dinilai Tak Hemat Anggaran

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

48 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

4 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya