Tak Bisa Nyoblos, Bantuan Kubah Masjid Dibatalkan
Editor
Istiqomatul Hayati
Sabtu, 12 April 2014 20:37 WIB
TEMPO.CO, Slawi - Gara-gara sepuluh anak dari pondok pesantrennya batal mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 5 Desa Kalikangkung, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, saat Pemilu Legislatif 2014 pada Rabu lalu, pemilik Yayasan Darul Yatama, Maesaroh, membatalkan sumbangan satu kubah untuk pembangunan Masjid Darusalam di desa setempat.
Diduga, sepuluh anak dari pondok pesantren itu diarahkan untuk mencoblos Purwati, calon anggota DPRD Kabupaten Tegal yang diusung Partai Persatuan Pembangunan. Sebab, Purwati adalah guru di TK Pembina Plus Dewi Masyitoh, salah satu sekolah di bawah Yayasan Darul Yatama.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kalikangkung, Hisyam, mengatakan permasalahan bermula saat para saksi di TPS 5 meragukan usia sepuluh anak pondok pesantren itu. "Setelah saya klarifikasi, ternyata ada satu anak yang belum genap 17 tahun," kata Hisyam kepada Tempo, Sabtu, 12 April 2014.
Tapi sepuluh anak itu memilih pulang ke pondok. Tidak lama berselang, sepuluh anak itu kembali ke TPS bersama Supardi, utusan Maesaroh. Supardi menyampaikan kekesalan Maesaroh kepada Hisyam yang juga pengurus Masjid Darusalam. Sebab, sekitar dua-tiga bulan lalu, Maesaroh menyumbang pasir sebanyak sepuluh truk untuk pembangunan masjid itu.
Selain pasir, Maesaroh juga akan menyumbang satu kubah senilai Rp 6 juta. "Bu Maesaroh itu pemurah, mudah memberi bantuan. Kok sekarang tidak dibantu," kata Hisyam menirukan ucapan Supardi.
Menurut Hisyam, bantuan pasir dan satu kubah dari Maesaroh tidak berkaitan dengan pencalonan Purwati. Sebab, bantuan itu diberikan jauh sebelum masa kampanye pemilu legislatif. "Tidak ada kontrak politik dalam pemberian bantuan itu," katanya. "Kalau ada pesanan politik, panitia pasti menolak bantuan itu."
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Darusalam, Sodik, mengatakan Maesaroh sudah memesan kubah itu dan telah membayar uang muka Rp 1 juta. "Karena ada masalah ini, Bu Maesaroh membatalkan bantuan kubahnya," ujarnya.
Kekesalan Maesaroh pun menuai kekesalan para warga RT 4 RW 2 Kalibakung. Warga memutuskan untuk mengembalikan pasir senilai Rp 7 juta yang pernah diberikan Maesaroh.
"Tadi siang pasirnya sudah kami kembalikan sebanyak empat truk," kata Wakil Panitia Pembangunan Masjid Darussalam, Tokhiri. Dari pantauan Tempo, pasir yang dibeli warga secara iuran itu ditaruh begitu saja di depan TK Pembina Plus Dewi Masyitoh di Jalan Raya Selatan Kalikangkung.
Pihak Yayasan Darul Yatama membantah bahwa Maesaroh merupakan tim sukses Purwati. kabar itu. "Bunda (Maesaroh) tidak termasuk dalam struktural partai politik manapun," ujar Omar, pengasuh di Yayasan Darul Yatama.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Tegal, Tubagus Fahmi, mengaku belum paham apakah pembatalan bantuan kubah untuk Masjid Darusalam itu berkaitan dengan Purwati yang diusung sebagai calon anggota DPRD Tegal dari partainya. "Saya akan klarifikasi dulu kepada yang bersangkutan (Purwati)," kata Tubagus saat dihubungi Tempo.
DINDA LEO LISTY
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik