Molor 3 Jam, Telekonferensi Jokowi Tetap Ditunggu  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 6 April 2014 06:36 WIB

Jokowi memborong baju dengan dua warna, merah dan putih, dengan total belanjaan mencapai Rp800 ribu. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Tegal - Jarum jam dinding di Kafe Shelter, Kota Tegal, sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB, Sabtu, 5 April 2014. Namun Joko Widodo, calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, belum juga muncul pada layar putih yang dibentangkan di tembok sisi barat kafe.

Seratusan pemuda yang memadati kafe di Jalan Kartini Nomor 33 itu mulai gelisah. Sudah tiga jam mereka menunggu demi kesempatan langka, bercakap langsung dengan Jokowi secara konferensi jarak jauh (teleconference) melalui jaringan Skype. "Saya menunggu dari pukul 19.30," kata Haikal, 24 tahun. (Baca: Malam Ini, Jokowi Teleconference di Lima Kota).

Penyelenggara acara, Muhammad Yamin, mengatakan Jokowi masih dalam perjalanan dari Papua menuju Bandung. "Informasi terakhir, Pak Jokowi baru mendarat di Bandung sekitar pukul 23.00 WIB," kata calon anggota DPR dari PDIP untuk daerah pemilihan Jawa Tengah 9, yang meliputi Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kota Tegal.

Tidak ingin membuat para pemilih muda itu kecewa lantaran menunggu terlalu lama, panitia telekonferensi terpaksa menutup acara. "Tapi bagi teman-teman yang masih bersedia menunggu, silakan. Mari kita isi acara dengan diskusi," ujar pembawa acara, Faturahman. (Baca: Mengapa Jokowi 'Serang' Jawa Timur dan Papua?).

Rupanya, semangat para pemuda dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa itu masih tinggi untuk tetap menunggu Jokowi. Meski sebagian tampak lelah dan mengantuk, mereka tetap bertahan di kursi semula. Hanya sedikit pemuda memilih pulang, terutama perempuan.

Hingga pukul 23.10 WIB, Jokowi belum juga menyapa para pemuda melalui Skype dari laptop yang disambungkan ke proyektor. "Saya masih penasaran dengan Pak Jokowi. Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan," ujar Deski Danuaji, 23 tahun. (Baca: Jokowi Optimistis PDIP Menang Mutlak di Papua).

Ia kurang setuju jika Jokowi melepas jabatan Gubernur DKI Jakarta demi RI-1. Sebab, Jokowi baru setahun menjabat, banyak janjinya yang belum terealisasi. Namun di sisi lain, mahasiswa Universitas Panca Sakti Kota Tegal itu menilai Jokowi sebagai calon presiden yang rekam jejaknya bersih.

"Pemilih muda terbukti cerdas. Idealisme mereka masih kuat, tidak mudah tergiur politik uang," kata Agus Slamet, pegiat antikorupsi di Tegal yang turut hadir di Kafe Shelter. "Kalau molornya terlalu lama, kami tunda saja acaranya. Lain waktu mungkin masih bisa," kata Yamin. (Simak pula: Jokowi: Kalau Indonesia Maju, Papua Harus Maju).

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

13 menit lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

29 menit lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

57 menit lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

1 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

2 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

15 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

16 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

18 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

18 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

21 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya