Karyawan MNC Ini Terpaksa Hadiri Kampanye Hanura  

Reporter

Sabtu, 5 April 2014 15:37 WIB

Cawapres Partai Hanura Hary Tanoesudibjo saat menghadiri kampanye terbuka, di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, (28/3). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua karyawan MNC Group mematuhi perintah wajib datang yang termaktub dalam surat undangan kampanye terakhir Partai Hanura yang berlangsung di Gelora Bung Karno hari ini, Sabtu, 5 April 2014. (Baca: Karyawan MNC Wajib Hadir Kampanye Hanura Hari Ini?)

Segara--bukan nama sebenarnya--karyawan anak perusahaan MNC Group, beralasan harus menggarap pekerjaan sehingga berhasil lolos dari instruksi mengikuti kampanye partai yang mengusung bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo sebagai calon wakil presiden itu.

Sebenarnya pria yang menolak disebutkan nama aslinya itu memang tidak ingin datang ke acara tersebut. "Memangnya yang punya perusahaan itu partai?" katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 5 April 2014.

Segara menuturkan banyak rekan kerjanya yang menolak datang ke Gelora Bung Karno hari ini. Pilihan berbeda diambil salah satu pegawai anak perusahaan lain MNC Group. "Saya terpaksa datang," ujar Aruna, juga bukan nama sebenarnya.

Aruna mengatakan, setelah surat undangan itu beredar di media sosial, manajemen kantornya merespons dengan menyatakan karyawan tak wajib datang ke kampanye Hanura. Juga tak ada sanksi yang bakal dijatuhkan kepada mereka yang tidak datang. "Tapi kepala divisi memaksa untuk datang dan para atasan mengancam penilaian," tuturnya. Padahal, kata dia, penilaian kinerja menjadi dasar pengajuan promosi dan kenaikan gaji di perusahaan.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hati Nurani Rakyat, Arya Mahendra Sinulingga, telah membenarkan keberadaan surat itu. Tapi Arya, yang juga menjabat juru bicara MNC Group, mengklaim bahwa sifat surat tersebut hanyalah imbauan. "Tidak wajib dan tak ada sanksi jika tak datang," katanya.

Lalu berapa jumlah karyawan MNC Group? Laporan tahunan PT Media Nusantara Citra Tbk pada 2012 menyatakan total karyawan perusahaan ini berjumlah 6.368 orang. Jumlah tersebut berasal dari seluruh tingkatan, baik jajaran direktur, wakil presiden, manajer, karyawan biasa, maupun pegawai alih daya. (Baca: Hanura Bisa Dapat Berapa Suara dari MNC Group?)

Jika mereka membawa pasangannya dan satu anak berusia di atas 17 tahun, maka setidaknya ada 19.104 orang dari MNC Group yang bakal datang ke kampanye Hanura.

Tapi apakah mereka bakal memilih Hanura? "Kemungkinan tidak. Karena Hanura dan MNC tidak punya alat untuk mengontrol apa yang mereka pilih di bilik suara," ujar pengamat politik Andrinof Chaniago via telepon, Sabtu, 5 April 2014. "MNC kan enggak bisa buka TPS (tempat pemungutan suara) sendiri." (Baca:MNC Anggap Wajar Karyawan Diundang Kampanye Hanura)




BUNGA MANGGIASIH | AMRI MAHBUB







Baca Berita Lain:
15 Caleg Terseksi Versi Living in Indonesia
Jokowi Mendatangi Rumah Iwan Fals di Depok
Jokowi: Kampung Deret Petogogan Mirip Apartemen
Satinah Tetap Diadili Walau Diyat Dilunasi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Munaslub Hanura Kubu Sudding Resmi Umumkan Pemecatan OSO

18 Januari 2018

Munaslub Hanura Kubu Sudding Resmi Umumkan Pemecatan OSO

Keputusan pemecatan Oesman sapta Odang disampaikan dalam Munaslub Hanura.

Baca Selengkapnya

Kubu Sarifuddin Sudding Mengklaim Munaslub Partai Hanura Legal

18 Januari 2018

Kubu Sarifuddin Sudding Mengklaim Munaslub Partai Hanura Legal

Munaslub Partai Hanura ini digelar setelah Sarifuddin Sudding dan Oesman Sapta Oedang saling pecat.

Baca Selengkapnya

Munaslub Hanura Kubu Sudding Dibuka Anggota Dewan Penasihat

18 Januari 2018

Munaslub Hanura Kubu Sudding Dibuka Anggota Dewan Penasihat

Munaslub Hanura kubu Sarifuddin Sudding digelar untuk memilih ketua umum partai pengganti Oesman Sapta Odang.

Baca Selengkapnya

Hanura Kubu Sudding Gelar Munaslub Hari Ini dan Besok

18 Januari 2018

Hanura Kubu Sudding Gelar Munaslub Hari Ini dan Besok

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, menyarankan Hanura tidak mempertahankan Oesman Sapta Odang karena masyarakat menaruh persepsi negatif.

Baca Selengkapnya

Refly Harun: Oesman Sapta Merugikan Hanura di Tahun Politik

18 Januari 2018

Refly Harun: Oesman Sapta Merugikan Hanura di Tahun Politik

Menurut Refly, yang menyebabkan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta dipandang negatif oleh masyarakat adalah ketika dia dinilai merebut kursi Ketua DPD.

Baca Selengkapnya

Wiranto Sebut Hanura sedang Hadapi Kemelut

18 Januari 2018

Wiranto Sebut Hanura sedang Hadapi Kemelut

Wiranto mengatakan bakal mengambil sikap untuk menyelesaikan konflik internal Partai Hanura.

Baca Selengkapnya

Sarankan Hanura Tak Pertahankan Oso, Ini Alasan Refly Harun

18 Januari 2018

Sarankan Hanura Tak Pertahankan Oso, Ini Alasan Refly Harun

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, berpendapat sebaiknya Partai Hanura tidak mempertahankan Oesman Sapta Odang sebagai ketua umum partai

Baca Selengkapnya

Hanura Kubu Sudding Batal Gelar Munaslub Malam Ini

18 Januari 2018

Hanura Kubu Sudding Batal Gelar Munaslub Malam Ini

Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding batal digelar malam ini.

Baca Selengkapnya

Selama Masih Jadi Menteri, Wiranto Tolak Rangkap Jabatan

17 Januari 2018

Selama Masih Jadi Menteri, Wiranto Tolak Rangkap Jabatan

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto menolak menjadi Ketua Umum Partai Hanura selama masih menjabat menteri.

Baca Selengkapnya

Keakraban Wiranto dan OSO di Tengah Konflik Partai Hanura

17 Januari 2018

Keakraban Wiranto dan OSO di Tengah Konflik Partai Hanura

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang tampak akrab setelah menghadiri pelantikan menteri.

Baca Selengkapnya