Luhut: Calon Pemimpin Jangan Marah dan Bikin Puisi
Editor
Bobby Chandra
Selasa, 1 April 2014 13:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan meminta seluruh calon presiden yang hendak maju dalam Pemilihan Umum 2014 punya visi, misi, dan target yang jelas menjadi pemimpin bangsa. Luhut mengimbau agar para tokoh yang masuk bursa capres untuk tidak silau mengejar kursi RI 1.
"Termasuk partai politiknya juga, jangan fokus kejar ambang batas pencalonan presiden saja," kata Luhut kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 1 April 2014.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu beralasan, pekerjaan rumah besar sudah menanti presiden baru, seperti terus membengkaknya subsidi bahan bakar minyak, listrik, dan rendahnya produksi minyak serta gas di Indonesia. (Baca: Prabowo dan Jokowi Saling Serang, Siapa Diuntungkan?).
Dia meminta setiap partai dan calon presiden untuk menyiapkan diri sejak awal. Sebab, pemenang pemilu tidak punya waktu belajar dan latihan. Selain punya visi dan misi yang jelas, calon pemimpin itu harus memegang kejujuran, mampu bersatu dengan rakyat, dan tegas. Namun ketegasan itu bukan berarti mudah marah-marah. "Kalau mudah marah, mudah teriak-teriak, wah bisa repot negeri ini," kata Luhut sambil tersenyum. (Baca: PDIP Janji Tak Serang Balik Prabowo).
Dia juga mengkritik langkah partai politik dan politikus yang melakukan kampanye tak bermanfaat. "Daripada teriak-teriak, bikin puisi sana-sini, lebih baik cari solusi buat negeri ini," kata Luhut. "Kita ini bicara angka, dan rakyat kecil taruhannya." Saat diklarifikasi siapa pihak yang dianggap suka marah-marah dan berkampanye dengan puisi, Luhut hanya senyum. (Baca pula: 3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye).
Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal Fachrul Razi, yang mendampingi Luhut, juga tak mau berkomentar. "Mungkin yang dimaksud suka marah dan teriak itu saya," kata Fachrul sambil tertawa. Hari ini, Luhut didampingi sekitar tujuh purnawirawan jenderal TNI tampil di depan media. Luhut yang menjadi pembicara tunggal memaparkan materi soal kebutuhan visi-misi ekonomi bagi setiap partai dan capres pada Pemilu 2014.
INDRA WIJAYA