Dino Patti Merasa Tak Kalah oleh Dahlan dan Gita

Reporter

Senin, 24 Maret 2014 19:15 WIB

Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew (kiri), menaburkan bunga di makam Usman dan Harun, saat ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, 1973. Dok. TEMPO/Syahrir Wahab

TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, berziarah ke makam Usman Janatin dan Harun Said di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Selama berziarah, dia enggan membicakan konvensi.

"Di makam dua pahlawan ini, janganlah bicarakan konvensi," kata Dino di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 24 Maret 2014. (Baca: Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun)

Dino melarang wartawan mengajukan pertanyaan yang tidak sesuai dengan lokasi saat itu, seperti konvensi Demokrat. Jika ingin bertanya ihwal konvensi, kata Dino, wartawan harus menunggu setelah mereka melewati gerbang kompleks pemakaman. Ketika sampai di luar gerbang, Dino baru mau berbicara tentang konvensi. Dino menyatakan optimistis menghadapi konvensi Demokrat.

"Saya yakin tiga besar," ujar Dino. Dia mengklaim popularitas dan elektabilitasnya semakin menanjak. "Tidak kalah dengan Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan."

Selain itu, kata Dino, visinya untuk Indonesia tak kalah oleh peserta konvensi lainnya. "Salah satunya, dengan memajukan sektor energi," ujarnya.

Setelah menziarahi makam Usman-Harun, Dino berencana langsung terbang ke Singapura. Dia hendak mendatangi gedung McDonald House untuk menghormati korban insiden tahun 1968.

Usman Janatin dan Harun Said merupakan dua marinir yang ditugaskan negara untuk mengebom gedung MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada masa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada 1865. Ledakan bom tersebut menewaskan tiga warga negara Singapura.

Keduanya tertangkap, diadili, lalu dieksekusi mati di Singapura pada 17 Oktober 1968. Begitu jenazah mereka tiba di Tanah Air, Usman-Harun dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Untuk menghormati jasa keduanya, TNI Angkatan Laut memakai nama mereka untuk menamai kapal barunya. Penamaan dua kapal ini dipersoalkan Singapura. (Baca: Singapura Tetap Minta Nama KRI Usman Harun Diganti)




AMRI MAHBUB




Berita Terpopuler:
Pilot MH370 Sempat Terima Telepon Wanita Misterius
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?
Ruhut: Salah Pilih, Pengacara Jerumuskan Anas
Mulai 24 Juni 2014, Bungkus Rokok Ada Gambar Ini

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Panwaslu Luar Negeri Pantau Potensi Calo Suara di Malaysia

24 Maret 2019

Panwaslu Luar Negeri Pantau Potensi Calo Suara di Malaysia

Pernyataan pihak Panwaslu adalah tanggapan terhadap laporan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal yang melapor kepada Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya