PAN Rela Hatta Rajasa Jadi Cawapres  

Reporter

Senin, 24 Maret 2014 12:57 WIB

Coordinating Economic Minister, Hatta Radjasa. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) rupanya tak keberatan jika Ketua Umum Hatta Rajasa hanya diusung sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden dari partai lain pada pemilihan umum presiden mendatang.

Padahal sebelumnya partai berlambang matahari itu telah memproyeksikan Menteri Koordinator Perekonomian tersebut untuk maju sebagai calon presiden.

"Kami legowo jika akhirnya nanti Pak Hatta hanya diusung sebagai cawapres dengan partai lain," kata pengurus DPP PAN yang juga putra sulung Amien Rais, pendiri PAN, Ahmad Hanafi Rais, kepada Tempo di sela kampanye terbuka di Stadion Kridosono Yogyakarta, Ahad, 23 Maret 2014. (Baca: Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune)

Menurut Hanafi, proyeksi pencalonan Hatta Rajasa sebagai wakil presiden akhirnya diterima kalangan internal partai setelah mengamati pandangan dan kajian lembaga survei. Dari hasil sejumlah survei, politikus berambut putih tersebut ternyata memiliki nilai jual lebih tinggi sebagai cawapres dibanding capres. Hatta disebut sebagai cawapres paling ideal bagi Joko Widodo (Jokowi), capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: Dilirik Jadi Cawapres, Hatta Radjasa Masih Targetkan RI-1)

Meski Hatta disebut cocok dipasangkan dengan Jokowi, Ahmad mengatakan partainya belum berkomunikasi lebih lanjut dengan PDIP mengenai pemasangan keduanya. Salah satu alasannya, PAN melihat calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memiliki kekuatan besar untuk menang sebagai RI-1.

"Jadi kami masih fifty-fifty sekarang, apakah nanti dengan Prabowo atau Jokowi lebih tepatnya (Hatta) dipasangkan agar menang," kata dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada itu.

Menurut Hanafi, partainya pun masih memiliki opsi lain, yakni mengusung Hatta sebagai calon presiden dengan cara membentuk koalisi sendiri. "Namun, agar layak, perolehan kursi pemilu legislatif PAN harus memadai, setidaknya 80 kursi di parlemen pusat, agar layak membangun koalisi sendiri," katanya. (Baca juga: Hatta Khawatir PAN Tak Raih 20 Persen Suara)

Dalam kampanye terbuka itu, pengusungan Hatta sebagai calon wakil presiden juga menjadi bahan orasi para juru kampanye. Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Kota Yogyakarta Heru Purwadi, misalnya, mengajak massa dan simpatisan PAN mendukung Hatta maju sebagai cawapres.

Baliho bergambar Hatta Rajasa yang dipasang dalam kampanye terbuka itu pun tak menyematkan kata "capres". Di samping foto Hatta, terdapat tulisan: "Inilah Calon Pemimpin Indonesia". (Baca: Siapa Gencar Melobi Jokowi di Kursi Nomor Dua)

PRIBADI WICAKSONO


Berita Lainnya:
Ahok Optimistis Gerindra Raup 20 Persen Suara
Siapa Wakil Presiden Ideal buat Jokowi?
PPP Koalisi dengan Gerindra? Romy: Peluang Itu Ada

Berita terkait

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

9 hari lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

9 hari lalu

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

10 hari lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

10 hari lalu

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

10 hari lalu

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

10 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

13 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

17 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

20 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya