Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, dengan kudanya saat hut ke 6 dan kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta (23/03). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok optimistis partainya meraup perolehan suara 20 persen pada pemilihan legislatif mendatang. "Partai optimistis bisa mencalonkan Pak Prabowo. Jadi harus bisa peroleh 20 persen suara," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 24 Maret 2014. (Baca: Prabowo Tak Sudi Ahok Jadi Cawapres Partai Lain)
Ahok mengatakan kedatangannya kemarin pada kampanye terbuka Gerindra di Gelora Bung Karno sebagai bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto agar menang pada pemilihan presiden tahun ini. Meski kemarin tidak mengenakan atribut partai, kata Ahok, sebagai kader dirinya tetap mendukung apa yang dicita-citakan partainya.
"Diundang, ya, datanglah. Makanya aku enggak kampanye. Enggak pakai baju Gerindra, enggak nyanyi, enggak cuap-cuap, enggak kampanye juga," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. "Harus dukung Prabowo, dong, sebagai kader Gerindra." (Baca: Kata Ahok, Abraham Samad Cocok Dampingi Prabowo)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi kampanye akbar Partai Gerindra yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad, 23 Maret 2014. Namun Ahok datang tanpa mengenakan atribut partai. Selain Ahok, terlihat Wakil Ketua Umum Gerindra Edi Prabowo dan Ketua Gerindra Jakarta Muhammad Taufik. Wakil Sekretaris Jenderal Aryo Djojohadikusumo pada saat itu terlihat duduk di barisan depan. Ahok juga mengatakan tidak kapok jika diminta partainya untuk datang kampanye. "Enggaklah. Masak kader Gerindra kapok," ujarnya. (Baca: Tetap Bela Jokowi, Ahok Juga Dukung Prabowo dan Jokowi Diserang Kubu Prabowo, Apa Reaksi Ahok?)
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
17 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
