Washington Post Puji Jokowi karena Antikorupsi  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 18 Maret 2014 09:36 WIB

Di hari pertama kampanye, Jokowi menyapa sejumlah awak media usai mengunjungi Museum sumpah pemuda, Jakarta, (16/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah-tengah cercaan dan ledekan Partai Gerindra kepada Joko Widodo, Washington Post malah memuji mantan wali kota terbaik itu lewat artikel mereka yang tayang kemarin. Media yang terbit di Amerika Serikat itu menulis Jokowi Effect dengan analisis Tom Pepinsky, pakar politik dari Cornell University. (Baca: Jokowi Capes, Prabowo Merasa Dikhianati Megawati)

Koran ini memaparkan popularitas Gubernur DKI Jakarta yang melejit setelah kekecewaan masyarakat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang pada Pemilu 2004 lalu diharapkan bisa membawa perubahan. Joko Widodo alias Jokowi dianggap jauh dari korupsi setelah menunjukkan kepemimpinannya saat menjadi Wali Kota Solo. “Penduduk Amerika malah mengenal SBY lewat album musiknya,” demikian media itu menuliskan.

Efek popularitas Jokowi kemudian menjalar ke mana-mana. Peta politik di Indonesia berubah dan lebih kompetitif. Tidak seperti SBY pada 2004 lalu yang membuat Partai Demokrat untuk kendaraannya menuju kursi presiden, kali ini kerja Jokowi lebih mudah. Figurnya sudah menempel di PDI Perjuangan. Energi maupun logistik tak perlu dihabiskan untuk mengurus partai karena mesin politik PDI Perjuangan sudah berjalan. “Ini membuat partai yang berkuasa terpaksa bekerja keras.”

Washington Post juga menuliskan popularitas ini akan dimanfaatkan PDI Perjuangan dengan semaksimal mungkin. Mereka akan merebut kursi di DPR sebanyak mungkin. Dengan besarnya suara dan kursi di DPR, PDI Perjuangan tak perlu repot mencari koalisi. Partai koalisi selama ini dianggap terlalu banyak menuntut. (Baca: Prabowo Mulai Bergerilya Tekan Jokowi)

Media ini juga memberikan catatan akhir terhadap pertempuran politik di Indonesia nanti. Jokowi dan timnya diperkirakan tak akan terlalu banyak bekerja keras karena popularitas. “Kondisi ini menjadi ancaman terbesar bagi kandidat-kandidat presiden dari partai lain,” media itu menuliskan.

WASHINGTON POST | MUSTAFA SILALAHI

Berita Lain

SBY Dianggap Jago Pencitraan, Jokowi Pekerja Keras
Prabowo Janji 1 M, DPR: Itu Hanya Klaim
Janjikan Rp 1 M, Kepala Desa Kecam Surat Prabowo
Gerindra di DPRD DKI: Kerjaan Jokowi Tak Beres




Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

1 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

1 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

5 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

5 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

7 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

11 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

19 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

20 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

20 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya