Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Jazilul Fawaid di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid mendukung keinginan PDI Perjuangan mengusulkan nama calon wakil gubernur pendampingi Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024. PKB telah mendukung Anies sebagai calon gubernur.
Jazilul berpendapat, dengan mengusulkan calon wakil gubernur, artinya PDIP bersedia mendukung Anies. Sebagai partai yang lebih dulu memutuskan mendukung Anies, Jazilul menunggu hal tersebut terjadi.
"Boleh (menguslkan), kan harus dibahas. Bagus, kalau PDIP mengusulkan cawagub," kata Jazilul saat ditanya kans dukungan PDIP terhadap Anies, usai menghadiri kegiatan Silaturahmi Kebangsaan MPR RI di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa, 16 Juli 2024.
Menurut Jazilul elektabilitas Anies sejauh ini berada pada posisi teratas. Ia berharap ada partai-partai politik lain yang menambahkan dukungannya terhadap Anies di demi kepentingan masyarakat.
"Sesuai dengan pengamatan PKB, memang Pak Anies tidak ada lawan di DKI," kata Wakil Ketua MPR RI tersebut.
Walaupun begitu Jazilul mengatakan belum ada komunikasi formal antara PKB dengan PDIP ihwal dukungan terhadap Anies. Menurut dia komunikasi antara politikus dua partai tersebut masih sebatas informal.
Sejauh ini sudah ada dua partai politik yang menyatakan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, yaitu Partai Keadilan Sejahtera dan PKB.
PKS bahkan sekaligus menyodorkan kadernya, wakil ketua dewan syura Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur. Sedangkan PKB belum mengusulkan nama pendamping Anies sebagai syarat pemberian dukungan.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Eriko Sotarduga mengatakan partai berlambang banteng tersebut akan mendukung Anies dengan syarat wakilnya berasal dari PDIP. Hal itu diungkap Eriko pada Senin kemarin, 15 Juli 2024.
Menurut dia PDIP pantas mengajukan calon wakil gubernur karena peraih suara terbanyak kedua di Jakarta pada Pemilu 2024 lalu. Urutan pertama ditempati PKS. Eriko menilai peluang PDIP berkoalisi dengan PKB di Jakarta masih terbuka. Sebab sejauh ini komunikasi antar-dua parpol tersebut ia nilai fleksibel.