Sederet Fakta Prabowo-Gibran Temui Sultan HB X di Yogyakarta

Senin, 22 Januari 2024 15:17 WIB

Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kantor Gubernur DIY Senin (22/1). Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada hari ini, Senin, 22 Januari 2024 di Komplek Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta.

Rencananya, Prabowo-Gibran akan bertemu Raja Keraton itu pada pukul 11.00 WIB. Namun hingga pukul 11.10 WIB belum ada tanda-tanda kedatangan keduanya. Mereka baru tiba pada pukul 11.30 WIB. Berikut sederet fakta Prabowo-Gibran menemui Sultan HB X.

Disambut massa pendukung

Dari pantauan Tempo, ratusan massa pendukung Prabowo-Gibran telah memadati Jalan Perwakilan, jalan yang menjadi akses utama pintu masuk Kantor Gubernur yang berada di sisi selatan.

Mereka tampak membawa sejumlah unit mobil kampanye yang memutar lagu lagu dukungan Prabowo-Gibran di seberang kantor gubernur Jalan Suryatmajan. Massa tampak membentangkan spanduk dukungan.

Massa tak masuk komplek kantor gubernur dan sejumlah pintu gerbang dijaga Satpol Pamong Praja. Pihak kepolisian juga tampak menutup akses jalan utama menuju Jalan Perwakilan baik dari arah Jalan Malioboro di sisi barat maupun dari jalan Mataram di sisi timur.

Prabowo-Gibran naik satu mobil

Advertising
Advertising

Rombongan Prabowo-Gibran tampak memasuki Komplek Kepatihan melalui akses pintu selatan di Jalan Suryatmajan pukul 11.30 WIB.

Prabowo dan Gibran tampak berada dalam satu mobil Toyota Alphard berwarna putih dan menyapa para pendukungnya dari dalam mobil yang memadati depan Kantor Gubernur sejak pukul 09.30 WIB.

Prabowo dan Gibran tampak memakai baju batik dalam lawatan itu. Keduanya langsung memasuki Gedhong Wilis Komplek Kepatihan dan menggelar pertemuan tertutup dengan Sultan HB X.

Prabowo bilang ingin sowan

Usai pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar satu jam 30 itu, Prabowo mengungkapkan hanya ingin silaturahmi dengan Raja Keraton Yogyakarta.

"Kami berterima kasih dapat diterima oleh Ngarsa Dalem (Sultan HB X) dalam keadaan yang baik," kata Prabowo usai pertemuan.

Prabowo menuturkan, ia dan Gibran telah memohon waktu untuk bisa bertemu Sultan HB X di masa kampanye Pemilu 2024.

"Kami hanya ingin sowan (bertamu), melaporkan, minta izin masuk ke daerah (istimewa Yogyakarta)," kata Prabowo. "Jadi sesuai budaya kita adat kita, kalau masuk suatu tempat, datang, sowan yang paling tua, jadi kami mohon izin saja."

Selanjutnya: Gibran tak ikut bicara

<!--more-->

Gibran yang berdiri di tengah-tengah Prabowo dan Sultan memilih tak ikut bicara saat awak media menanyakan komentarnya soal pertemuan itu.

Putera Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu hanya tampak menelungkupkan kedua tangan di dadanya saat Prabowo dan Sultan menoleh kepadanya untuk memberi kesempatan kepadanya berbicara.

Dapat masukan dari Sultan

Selama pertemuan tertutup itu, Prabowo dan Gibran mendapat banyak masukan dari Sultan. "Tadi kami dapat juga pandangan-pandangan beliau (Sultan HB X) tentang beberapa masalah terutama masalah masa depan bangsa, seperti masalah teknologi dan sebagainya," kata dia.

"Sultan memberi banyak wejangan (nasehat), yang kami terima, kami juga minta pandangan beliau tentang beberapa hal lain," kata Prabowo.

Tanggapan Sultan

Adapun Sultan HB X mengatakan pertemuan dengan Prabowo dan Gibran hanya silaturahmi. "Ya tadi ngobrol-ngobrol saja, ngobrol ke sana kemari, kan nanti kalau tidak ngobrol macam macam tidak percaya teman-teman to," kata Sultan berseloroh.

"Kami memang ngobrol macam macam, karena memang dalam masa kampanye pilpres, tapi semua yang dibicarakan lebih secara umum, dalam arti bertukar pikiran saja," ujarnya.

Sultan menuturkan dalam pertemuan itu tidak ada hal spesifik dan khusus soal pilpres dan kampanye dengan Prabowo-Gibran.

"Kalau pilpresnya, kampanyenya dan sebagainya ya monggo karena saya bukan bagian dari itu," kata Sultan.

Usai berpamitan kepada Sultan, Prabowo dan Gibran sama-sama tak merespons pertanyaan soal rencana kampanye terbuka di Yogyakarta. Keduanya juga enggan berkomentar soal debat cawapres yang baru saja diikuti Gibran pada Ahad, 21 Januari 2024.

Prabowo dan Gibran yang awalnya datang bersama satu mobil, saat pulang berpisah dengan mobil yang berbeda.

Pilihan Editor: Prabowo-Gibran Hari ini Temui Sultan HB X, Massa Pendukung Padati Kantor Gubernur DIY

Berita terkait

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

11 menit lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

2 jam lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

10 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

13 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

14 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

14 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

16 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

16 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

17 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya