Tugu Proklamasi Jakarta, Titik Berangkat Ganjar-Mahfud MD Daftar ke KPU, Ini Sejarahnya

Kamis, 19 Oktober 2023 12:49 WIB

Tugu Proklamasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berangkat dari Tugu Proklamasi Jakarta untuk mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tugu Proklamasi ini memiliki sejarah bagi bangsa Indonesia.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Tugu Proklamasi merupakan lokasi bersejarah saat Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi didampingi oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Tugu Proklamasi dibangun di tanah kompleks Taman Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Tugu ini diresmikan pada 17 Agustus 1972 oleh Menteri Penerangan saat itu, Budiardjo.

Di lokasi ini terdapat pula dua objek penting lainnya, yaitu Tugu Peringatan Satu Tahun Proklamasi yang dibuat pada 1946 dan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta yang dibuat dengan tinggi 4,3 meter dengan bahan dari perunggu.

Adapun Tugu Proklamasi sebelumnya dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia pada 1946. Pembangunan Tugu Proklamasi diprakarsai oleh Ikatan Wanita Djakarta dan beberapa tokoh, seperti Nyonya Johanna Masdani, Mien Wiranakusumah, Zus Ratulangi (putri Sam Ratulangi), Zubaedah, Nyonya Gerung, dan Maria Ulfa.

Advertising
Advertising

Adapun arsitek Tugu Proklamasi adalah Dra Yos Masdani Tumbuan, yang saat itu masih menjadi mahasiswi dan juga anggotan Ikatan Wanita Djakarta. Sementara itu, dana untuk membangun monumen ini didapatkan dari Kaum Republiken atau orang-orang yang pro terhadap kemerdekaan RI.

Setelah dibangun, peresmian Tugu Proklamasi sempat akan ditunda karena keberadaan tentara Belanda dan Sekutu di Jakarta. Namun pada akhirnya, tugu yang dulu disebut sebagai Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia itu diresmikan oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir pada 17 Agustus 1946.

Sejak diresmikan, Tugu Proklamasi menjadi tempat perayaan Hari Kemerdekaan setiap tahunnya. Namun, melalui Sidang Pleno Istimewa Dewan Perancang Nasional (Deparnas) pada 13 Agustus 1960, Presiden Soekarno berencana ingin mendirikan Tugu Proklamasi yang baru.

Selanjutnya: Adapun lokasi Tugu Proklamasi…

<!--more-->

Adapun lokasi Tugu Proklamasi yang baru adalah tempat di mana Soekarno-Hatta berdiri saat membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Presiden Soekarno menginginkan Tugu Proklamasi yang baru memiliki tinggi 17 meter dengan lambang petir di atasnya.

Sebagai ganti Gedung Proklamasi, Presiden Soekarno membangun Gedung Pola yang sekarang disebut dengan Gedung Perintis Kemerdekaan. Kemudian pada 1 Januari 1961, Presiden Soekarno meresmikan pembangunan Tugu Petir.

Dibangun kembali di era Orde Baru

Setelah Presiden Soekarno dilengserkan dari kursi presiden Indonesia, pada era Orde Baru, tepatnya pada 1972, atas persetujuan Presiden Soeharto, dibangun lagi Tugu Proklamasi. Pembangunan kembali Tugu Proklamasi ini berada di lokasi yang sama dan dengan bentuk yang sama pula.

Pembangunan Tugu Proklamasi yang baru selesai pada 15 Agustus 1972, kemudian dipasang plakat marmer naskah proklamasi dan peta Indonesia. Tugu Proklamasi kemudian diresmikan pada 17 Agustus 1972 oleh Menteri Penerangan, Budiardjo, yang mewakili Presiden Soeharto.

Sedangkan monumen terakhir di Taman Proklamasi, yaitu Monumen Pahlawan Proklamator Sukarno-Hatta, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 17 Agustus 1980.
Tugu Proklamasi merupakan salah satu tugu peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sekaligus juga sebagai tempat naskah proklamasi kemerdekaan dibaca untuk pertama kalinya.

Kedua patung tersebut terlihat mirip dengan dokumentasi foto saat naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Selain itu, terdapat juga patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan bentuk dan susunan tulisan aslinya.

HAN REVANDA PUTRA | TEMPO

Pilihan Editor: Usai Doa Bersama, Pendukung Ganjar-Mahfud Md Lantunkan Selawat Badar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

15 jam lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

18 jam lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

19 jam lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

21 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

1 hari lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

1 hari lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

1 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

1 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya