Pilkada Serentak 2024, KPU Jawa Barat: Habiskan Anggaran Rp 1,15 Triliun

Selasa, 19 September 2023 14:02 WIB

Ilustrasi pemilu. REUTERS

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok, mengatakan lembaganya telah menghitung seluruh biaya pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2024 di wilayah tersebut. Menurut Rifqi, untuk menggelar pemilihan gubernur dan pemilihan bupati /walikota se-Jawa Barat, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,15 triliun.

“Itu untuk Pilgub dan pemilihan bupati/walikota ada pendanaan bersama,” kata dia, Senin, 18 September 2023.

Pilkada Serentak 2024 dijadwalkan digelar serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024. Jawa Barat sendiri akan menggelar pemilihan gubernur serta pemilihan bupati dan wali kota di 27 kabupaten/kota.

Termasuk pembiayaan bersama

Rifqi mengatakan, nilai tersebut termasuk untuk pendanaan Pilgub Jawa Barat serta pendanaan bersama dengan KPU Kabupaten/Kota. Dia menyatakan terdapat sejumlah komponen biaya yang dibiayai secara bersama.

Ia mencontohkan, pembiayaan untuk honor panitia penyelenggara dari tingkat atas sampai bawah. Misalnya, honor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) akan dibiayai melalui anggaran provinsi. Sementara untuk biaya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dibiayai melalui anggaran kabupaten/kota.

“Itu sudah termasuk pendanaan bersama. Kalau tersendiri, pelaksanaan pilgub itu bisa sampai Rp 2 tirliun,” kata Rifqi.

Honor penyelenggara paling besar

Rifqi memerinci komponen pembiayaan dana Pilgub Jawa Barat. Diantaranya yang paling besar proporsinya untuk honor panitia adhoc yakni PPK dan PPS mencapai 40 persen setara sektiar Rp 500 miliar, selanjutnya logistik pilkada 24 persen atau setara hampir mendekati Rp 300 miliar.

“Sisanya barang dan jasa lainnya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Di dalam komponen barang dan jasa lainnya tersebut termasuk biaya sosialisasi dan alat peraga kampanye. Sosialisasi misalnya, menurut dia, proporsinya setara 4 persen dana pilkada, alat peraga kampanye setara 5 persen dana pilkada.

Selanjutnya, Rp 35 ribu per pemilih

<!--more-->

Rifqi mengatakan, dana Pilgub Jawa Barat 2024 tersebut dihitung dari asumsi jumlah pemilih menembus 35 ,3 juta pemilih. Jumlah pemilih pilkada diyakini akan berbeda dengan pemilih saat Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024.

“Bisa jadi bertambah karena pada 27 November 2024 ada pemilih baru usianya baru 17 tahun saat itu, bisa berubah kalau ada yang meninggal, atau sudah tidak berdomisili di situ,” kata dia.

Dengan dana Rp 1,15 triliun tersebut maka jika dikonversi dengan jumlah pemilih maka biaya setiap untuk membiayai setiap pemilih setara Rp 35 ribu.

Dia pun menyatakan bahwa anggaran tersebut dihitung dengan asumsi akan ada 4 pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur yang maju. Asumsi itu dibuat berdasarkan Pilgub Jabar 2018 yang diikuti oleh 4 pasangan calon. Saat itu, menurut Rifqi, KPU membutukan anggaran sekitar Rp 900 miliar.

“Makin banyak calon, makin banyak uangnya,” kata Rifqi.

KPU Jawa Barat butuh anggaran mulai November mendatang

Rifqi mengatakan, anggaran itu untuk membiayai seluruh tahapan dalam 12 bulan. Dengan asumsi itu, dia menyatakan pihaknya harus sudah menerima anggaran pada November 2023.

“Tahapannya ditarik 12 bulan sebelumnya,” kata dia.

Merujuk Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), Rifqi menyatakan KPU seharusnya sudah menerima 40 persen dari total anggaran tersebut pada November mendatang. Dia menyatakan anggaran itu akan digunakan untuk persiapan berbagai hal.

“Persiapan itu bisa menyangkut regulasi, pembuatan regulasi, penetapan tahapan, proses pembentukan PPK PPS, kemudian pemutakhiran data pemilih,” kata dia.

Pemprov Jawa Barat siap gelontorkan dana

Plh. Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah provinsi sudah mencadangkan dana untuk membiayai pilgub Jawa Barat. Beleid soal dana cadangan tersebut dituangkan dalam Perda Jawa Barat nomor 14 tahun 2021. Total dana yang dicadangkan sejak tahun 2022 tersebut menembus Rp 1 triliun.

“Kita sesuai dengan apa yang di amanatkan dalam Perda,” kata dia, Senin, 18 September 2023.

Setiawan mengaku, dana cadangan tersebut sudah dijadwalkan akan dicairkan bertahap untuk membiayai tahapan Pilgub Jabar. Untuk tahap pertama, menurut dia, akan dicairkan pada November mendatang. Setiawan mengaku, dana cadangan untuk Pilkada Serentak 2024 yang akan dicairkan pada tahap pertama menembus Rp 129 miliar.

“Dana itu sudah ada dan sudah tersedia,” kata dia.

Berita terkait

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

1 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

8 jam lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

20 jam lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

22 jam lalu

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik saat disebut masuk bursa di Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

22 jam lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

23 jam lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

1 hari lalu

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

Masuk bursa kandidat calon Gubernur Jawa Barat 2024, Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

1 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

1 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

1 hari lalu

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

KPU menyatakan bakal calon independen di Pilkada Kalbar 2024, Muda Mahendara-Suyanto Tanjung, mundur meski memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya