Kubu Airlangga dan Bamsoet Saling Klaim Dapat Restu Jokowi

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 18 Juli 2019 13:32 WIB

Airlanga Hartanto dan Bambang Soesatyo. Dok.TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Dinamika menjelang Munas Golkar terus memanas. Kali ini, dua kubu bakal calon ketua umum yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) saling klaim telah mendapat sinyal restu dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sinyal-sinyal itu ditangkap lewat gestur yang ditunjukkan saat pertemuan masing-masing bakal calon kandidat.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Doli Sinomba Siregar mengklaim, Jokowi lebih nyaman dengan Bamsoet. Doli menafsirkan hal tersebut dari durasi pertemuan antara Jokowi dan Bamsoet pada Senin lalu. Kata dia, pertemuan itu berlangsung lebih lama dibandingkan saat Jokowi bertemu Airlangga dan 34 DPD I Golkar pada awal Juli lalu.

"Jokowi dan Bamsoet berbicara hingga hampir dua jam. Ketika Jokowi bertemu Airlangga, sejumlah pihak menyampaikan hanya 15 menit," ujar Doli lewat keterangan tertulis pada Kamis, 18 Juli 2019.

Menurut Doli, pertemuan Jokowi dengan Bamsoet berlangsung sangat bagus, erat, dan kubunya menangkap sebuah sinyalemen positif. "Lewat pertemuan itu, kami bisa merasakan bagaimana Jokowi nyaman dengan seorang Bamsoet."

Di sisi lain, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengklaim pertemuan antara Jokowi dan Airlangga bersama 34 DPD I Partai Golkar berlangsung dalam suasana yang sangat cair. Substansi yang dibahas juga menyangkut dengan keberadaan Partai Golkar.

"Durasi waktunya juga tidak benar kalau hanya 15 menit, tapi hampir satu jam setengah dan dilanjutkan makan-makan bersama beliau," ujar Ace saat dihubungi pada Kamis, 18 Juli 2019.

Jokowi secara eksplisit, ujar Ace, dalam pertemuan itu berbicara ihwal memperkuat kepemimpinan yang sekarang. Ace menangkap sinyal pernyataan Jokowi tersebut bermakna menginginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya. "Jadi yang harus dilihat itu soal substansi pembicaraan, bukan hanya gesture dan waktu."

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai, restu Presiden Jokowi menjadi faktor penting untuk memenangkan pertarungan menuju Ketua Umum Partai Golkar di Munas mendatang.

Menilik dari ketua-ketua umum terpilih sebelumnya, ujar Burhanuddin, suara Munas selalu tergantung kemana bandul penguasa mengarah. Ketua Umum Golkar terpilih selalu merupakan sosok yang dekat dengan penguasa, dalam hal ini presiden.

"Saya masih yakin dengan tesis, siapapun yang menang di munas mendatang sangat ditentukan apakah si calon memiliki restu dari kekuasaan atau tidak," kata Burhanuddin dalam acara diskusi bertajuk 'Memanas Jelang Kontestasi; Membaca Restu Jokowi', di bilangan Kuningan, Ahad, 7 Juli 2019.

Namun, Burhanuddin menilai, dalam Munas kali ini, akan sulit membaca kemana restu Jokowi. Sebab, Airlangga dan Bamsoet sama-sama memiliki jabatan penting yang memiliki akses langsung kepada presiden saat ini. Jokowi pun memiliki kedekatan personal dengan kedua bakal caketum Golkar tersebut.

"Pak Jokowi akan menunggu sampai titik akhir. Ini berbeda dengan munaslub sebelumnya yang dari awal sudah terlihat jelas arahnya," ujar dia.

Pilihan Jokowi akan lebih hati-hati, ujar Burhanuddin, sebab di periode kedua pemerintahan ini, bekas Gubernur DKI Jakarta itu harus mempertimbangkan kemampuan memimpin masing-masing calon ketua umum, guna memastikan Jokowi bisa soft landing di periode kedua.

Berita terkait

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

2 jam lalu

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

Dari kampus Jayabaya telah lahir tokoh-tokoh nasional dan sumberdaya-sumberdaya manusia

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

2 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

7 jam lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

8 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

13 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

15 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

15 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

22 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya