Kisah Fransisca Santa Clause, Caleg PKS yang Bernama Kristen

Jumat, 1 Maret 2019 17:54 WIB

Calon legislatif DPRD Kabupaten Sleman Yogyakarta dari PKS Fransisca Santa Clause yang namanya viral. TEMPOPribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang calon legislatif DPRD Kabupaten Sleman dari PKS, Fransisca Santa Clause, 33, mendadak viral setelah poster bergambar dirinya diunggah di akun media sosial resmi partai awal pekan ini.

Baca: Dicoret, Ketua Fraksi PKS Dinilai Tak Cocok Jadi Wagub DKI

Ibu dua anak asal Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman itu menjadi sorotan karena menyandang nama yang dianggap tak Islami. Berbeda jauh dengan profil PKS yang selama ini dikenal sebagai partai Islam.

Fransisca menuturkan sejak poster bergambar dirinya jadi sorotan di media sosial, ada yang memberinya dukungan meski ada pula yang meragukan hingga mencemooh. “Sejak poster itu viral, yang komentar meragukan banyak, ‘Ini bener enggak sih orang Islam, jangan-jangan...',” kata Fransisca kepada Tempo Jumat 1 Maret 2019.

“Saya tetap maju ke depan saja, komentar tak penting tak mau saya pikirkan,” ujar istri dari Ketua Ranting PKS Banyuraden Gamping, Ian Eko Setiawan itu. Fransisca mengatakan yang terpenting keluarga dan juga partai memberi dukungan penuh langkahnya menjadi seorang calon legislatif.

Advertising
Advertising

Alumnus Fakultas pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 2009 itu menuturkan ia memang terlahir dari keluarga non-muslim. Sang ayah, Hendro Kasworo dan sang ibu Lusni, beragama Kristen.

Anak terakhir dari lima bersaudara itu menuturkan kakak pertama sampai ketiga beragama islam. Hanya kakak yang keempat pemeluk Kristen. Sang kakak ini juga merupakan pengurus komunitas remaja Kristen di lingkungannya.

“Saya memilih Islam sejak kecil, karena dulu ikut kakak-kakak yang muslim,” kata perempuan ikut kegiatan PKS sejak masih di bangku kuliah itu. Fransisca mengaku tertarik masuk PKS karena meski sebagai partai Islam, tidak bersifat eksklusif.

Menurut dia, PKS partai terbuka dan tak memandang asal usul suku, ras, dan agama para kadernya. Rekan separtainya pun tak pernah ada yang mempermasalahkan namanya apalagi latar belakangnya dari keluarga nonmuslim.

Perempuan kelahiran 21 November 1986 itu menuturkan, tak masalah baginya menyandang nama Kristen. Ia pun belum memiliki rencana untuk mengubah nama pemberian orang tuanya yang ia kasihi.

Simak juga: PKS Janji Perjuangkan Pembebasan Pajak Penghasilan, Jika...

Ayah ibunya memberinya nama itu, dengan maksud agar dirinya saat besar menjadi orang yang dermawan dan terhormat. “Saya belum berniat mengubah nama itu, itu pemberian orangtua saya,” kata dia.

Berita terkait

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

18 menit lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

1 jam lalu

Wali Kota Depok Masuk Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jabar, Ini Penjelasan PKS

Nama Mohammad Idris sedang dibahas di DPW PKS Jawa Barat untuk diajukan ke DPP PKS.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

2 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

4 jam lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

5 jam lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

6 jam lalu

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

Partai Gelora menolak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut alasan dan profil partai yang didirikan oleh eks petinggi PKS itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya