Suara Pemilih Muslim Melorot, PDIP Sebut Dapat Serangan Masif
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 21 Februari 2019 06:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menganggap wajar jika suara partainya turun cukup drastis di segmen pemilih muslim. Musababnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya belakangan kerap mendapatkan serangan.
Baca juga: LSI Denny JA: Suara PDIP Turun Cukup Drastis di Pemilih Muslim
"PDIP didera serangan-serangan yang sangat masif, dengan jebakan politik yang dilakukan untuk membangun persepsi seolah-olah kami menjaga jarak dengan Islam," ujar Hasto Kristiyanto di Hotel El Royale Kelapa Gading, Jakarta pada Rabu malam, 20 Februari 2019.
Kendati demikian, Hasto tetap percaya diri jika PDIP akan tetap ada di puncak klasemen. " Menjelang H-56 ini sedikit pergeseran hal yang biasa, nanti setelah mendengar video dari Kiai Ma'ruf Amin, Pak Jokowi, kemudian Kiai Yusuf Supendi, kami akan mendapatkan dukungan besar dari umat muslim," ujar dia.
Hasil sigi teranyar Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan
bahwa suara PDIP turun cukup drastis di segmen pemilih muslim. Dalam kurun waktu enam bulan, LSI mencatat suara PDIP pada Agustus 2018 sebesar 23,2 persen. Lalu, pada Januari 2019, elektabilitas PDIP di kalangan pemilih muslim turun menjadi 18,4 persen.
Baca juga: Prabowo - Sandiaga Adukan Deklarasi, Hasto: Akan Jadi Bumerang
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, turunnya basis pemilih muslim PDIP tak terlepas dari efek pemilihan presiden saat kubu penantang Jokowi, Prabowo Subianto didukung Ijtima' Ulama. "Polarisasi yang cukup kuat dari awal ini yang menyebabkan segmen pemilih muslim semakin kuat mendukung partai yang dipimpin Prabowo, yaitu Gerindra. Sebaliknya, elektabilitas PDIP yang turun," ujar Rully di kantor LSI, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Februari 2019.