Caleg NasDem DPRD Tulungagung, ke Dukun Mencari Restu Pemilu

Kamis, 8 November 2018 13:32 WIB

Dua anggota komisioner KPU Pusat, Pramono Ubaid Tanthowi (kiri) dan Viryan (kedua kiri), melihat proses pembuatan bilik dan kota suara di tempat pembuatannya di kawasan Pergudangan Dadap, Kosambi, Tangerang, Banten, Minggu, 30 September 2018. Sebanyak 811.272 bilik suara dan 540.940 kotak suara untuk pemilu legislatif dan presiden 2019, yang berbahan kardus, diproduksi di Tangerang dan ditargetkan selesai pada 30 November 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Tulungagung - PERGI ke dukun-atau masyarakat biasa menyebutnya sebagai "wong pinter" (orang pintar)-seperti sudah menjadi bagian tersendiri ketika memasuki masa Pemilihan Umum atau Pemilu. Orang-orang yang ingin menang dalam perebutan kursi anggota dewan pun biasa mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat.

Simak: Petilasan Raja Kadiri Mulai Didatangi Caleg

Salah satu yang menggunakan jasa wong pinter ini adalah Calon Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung Herlambang Novian Efendi. Caleg dari Partai NasDem ini pergi ke salah seorang cenayang di Tulungagung. "Saya hanya ingin memantapkan pilihan ini agar bisa meninggalkan pekerjaan dan fokus ke caleg," kata Novian yang merupakan seorang wartawan ini, Senin, 5 November 2018.

Novian masih ingat. Beberapa pekan lalu, ia pergi ke seorang perempuan yang terkenal bisa meramal masa depan. Dia pergi dengan temannya. Kepada tuan rumah, Novian menyampaikan keinginannya. “Saya ingin nyaleg, bagaimana peluangnya,” kata Novian.

Setelah itu, perempuan peramal itu masuk ke dalam kamar. Tak berapa lama, dia kembali menemui tamunya sambil menggenggam bunga kamboja. Novian mengatakan melihat bunga tersebut berputar cepat. “Ini pertanda baik,” kata Novian menirukan ucapan cenayang tersebut.

Advertising
Advertising

Novian mengatakan wong pinter yang ia datangi ini bukan yang pertama. Ia menuturkan sudah pergi ke lima dukun untuk membulatkan tekad. Kelimanya memberikan harapan baik kepada Novian untuk terus maju mengikuti Pemilu 2019.

Novian tidak hanya datang ke dukun, ia juga menggalang massa.

<!--more-->

Langkah Novian meminta pendapat supranatural bukanlah satu-satunya jalan untuk memenangkan pemilihan. Di luar itu, dia juga mengumpulkan massa dan mengenalkan program kerja.

Adu program dan komitmen politik tetap menjadi prioritas Novian dalam berkompetisi. Dia optimistis, jargon yang diusung dengan tagline #2019GantiNomNoman (ganti yang muda) akan mendapat tempat di masyarakat. “Mendatangi supranatural hanya untuk menambah keyakinan saja,” kata dia.

Modal lain yang paling dijagokan Novian adalah pertemanannya yang sangat banyak. Dua pekerjaan yang dilakoni, yakni menjadi pekerja media dan pemilik warung kopi membuat Novian merasa cukup terkenal di Tulungagung. Bahkan tanpa mengeluarkan biaya sama sekali, telah banyak orang-orang yang mendatangi dan menawarkan menjadi relawan.

Baca: Jadi Caleg DPRD, Sopir Bupati Karawang Curi Ilmu Sambil Nyetir

Meski banyak yang membantu, Novian tetap menyediakan biaya kampanye Pemilu yang tak sedikit. Uang itu dia peroleh dari hasil tabungan dan meminjam kerabat. Kelak dia berjanji akan mengembalikan seratus persen jika terpilih menjadi wakil rakyat. “Kisaran tiga ratus juta, tidak lebih dari itu biar tidak korupsi nanti,” kata Novian.

Berita terkait

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

2 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

7 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

9 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

9 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

17 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya