Politikus Demokrat Ceritakan Kesibukan SBY Kampanye Senyap

Rabu, 7 November 2018 08:08 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sambutan dalam acara Pasar Murah, yang digelar di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018. Warga bisa membeli paket sembako, yang seharusnya seharga 75 ribu menjadi 25 ribu, dengan menukarkan kupon yang sudah dibagikan panitia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan partainya berkampanye senyap dalam pemilu 2019. Hal ini disampaikan Ferdinand saat menceritakan kesibukan kampanye Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY belakangan ini.

"Kami bukan diam-diam, kami memang senyap bergeraknya," kata Ferdinand di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam, 6 November 2018.

Baca: SBY ke Caleg Demokrat: Jangan Umbar Janji yang Muluk-muluk

Ferdinand menuturkan, SBY baru saja berkeliling ke tujuh kabupaten di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Barat belum lama ini. Perjalanan itu memakan waktu 8 hari. Daerah-daerah yang didatangi, kata Ferdinand, di antaranya Solo, Wonosobo, Klaten, Yogayakarta, Banjarnegara, dan beberapa daerah di Jawa Barat.

Menurut Ferdinand, dirinya turut mendampingi SBY bersafari. Dalam kunjungan-kunjungan ke daerah itu, kata dia, SBY mengkampanyekan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

Advertising
Advertising

Namun Ferdinand mengatakan bahwa partainya memang memilih cara berbeda dalam kampanye pilpres. "Kami lebih suka face to face dengan masyarakat. Kami dengarkan mereka. Partai Demokrat strateginya seperti itu sekarang," ujarnya.

Baca: Prabowo: Indonesia Tumbuh Cepat di Masa SBY, Jokowi Ugal-ugalan

Masih ihwal strategi, Ferdinand mengatakan Demokrat akan mendengarkan suara warga terlebih dulu, khususnya apa yang dirasakan setelah empat tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Mereka juga akan menanyakan apakah masyarakat masih mau dipimpin Presiden Jokowi.

Jika jawabannya ya, kata Ferdinand, mereka akan menanyakan harapan-harapan masyarakat ke depan. Selanjutnya, Demokrat akan memberi penjelasan apakah harapan-harapan itu bisa dipenuhi di bawah kepemimpinan Jokowi.

"Kalau harapannya itu kami anggap tidak akan bisa didapat di era Pak Jokowi, ya kami berikan alasannya bahwa lebih baik memilih pemimpin baru," kata Ferdinand.

Baca: Soal Utang, Sri Mulyani Beberkan Belanja Negara Era SBY-Jokowi

Ferdinand pun mengklaim, cara senyap seperti ini dinilai lebih efektif ketimbang kampanye secara terbuka. Demokrat, kata dia, tak berkampanye dengan ujug-ujug meminta masyarakat memilih partai dan pasangan calon presiden-wakil presiden yang diusung.

Ia mengatakan SBY dan Demokrat akan terus berkeliling di pulau Jawa karena dianggap menjadi kunci kemenangan pemilu. Selepas pembekalan calon anggota legislatif pada 10-11 November nanti, kata Ferdinand, mereka akan kembali bersafari.

Berita terkait

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

2 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

3 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

3 hari lalu

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan mengutamakan AHY untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

3 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

4 hari lalu

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

Partai Demokrat menyerahkan segala keputusan soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) kepada calon presiden terpilih RI Prabowo, tapi...

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

AHY Ajak Rekonsiliasi usai Putusan MK: Rakyat Harus Diutamakan

4 hari lalu

AHY Ajak Rekonsiliasi usai Putusan MK: Rakyat Harus Diutamakan

Jika masih ada pihak yang belum puas dan legowo dengan keputusan MK, AHY mengimbau untuk tidak mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih besar.

Baca Selengkapnya

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program Pemerintahan Prabowo-Gibran

AHY menyatakan siap menyukseskan seluruh kebijakan dan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya