Caleg Muda PKS Berambisi Ubah Sistem Ekonomi Indonesia

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Jumat, 17 Agustus 2018 07:45 WIB

Staf Khusus Presiden PKS Sohibul Iman, Muhammad Kholid (kanan), menjadi salah satu caleg muda PKS dari Dapil Jawa Timur IV. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Muhammad Kholid, maju sebagai calon legislatif atau caleg dari daerah pemilihan Jawa Timur IV. Dapil tersebut meliputi wilayah Jember dan Lumajang.

Baca: Kisah Krisdayanti, Kristina, dan Nafa Urbach Masuk Bursa Caleg

Bermodalkan pengalaman menjadi tenaga ahli di DPR selama tujuh tahun, Kholid cukup yakin dapat menjalankan fungsi legislatif. Sebab, ia pernah terlibat dalam penyusunan sejumlah undang-undang, di antaranya UU OJK, UU Mata Uang, UU Asuransi, dan APBN.

"Saya merasa secara substansi, saya punya pengalaman di situ dan tahu apa yang harus dikerjakan seorang legislator," kata Kholid saat ditemui Tempo di DPP PKS, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018.

Caleg berusia 32 tahun itu punya sebutan sebagai ekonom muda PKS. Lulus S-1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Kholid berambisi untuk melakukan perubahan pada sistem ekonomi Indonesia melalui Undang-Undang Lalu Lintas Devisa.

Advertising
Advertising

Menurut dia, sistem ekonomi saat ini menganut rezim kapital bebas. Sehingga Indonesia terus mengalami krisis nilai tukar. "Kayak modal itu keluar masuk enggak ada batas. Dan sampai detik ini belum ada yang mau mengubah undang-undang itu," ujarnya.

Selain itu, Kholid juga berniat memperjuangkan keberpihakan undang-undang dan anggaran terhadap ekonomi berbasis inovasi. Misalnya, kata dia, dukungan dari sisi anggaran dan infrastruktur kepada startup dalam negeri. Pasalnya, ia melihat stratup lokal justru didanai oleh perusahaan asing.

Baca: Ahmad Dhani Juru Kampanye Nasional, Ini yang Akan Dilakukannya

Untuk melakukan sejumlah perubahan itulah, Kholid memutuskan terjun ke dunia politik. Menurut dia, politik merupakan salah satu sektor paling strategis untuk membuat perubahan.

Apalagi, Kholid mengatakan bahwa selama ini minat, kesukaan, dan misi hidupnya sejalan dengan politik. Ia mengaku sejak kecil sudah tertarik pada dunia politik karena melihat ayah yang aktif berorganisasi di Partai Golkar.

Selain ayah yang mengenalkan dunia politik, ada dua tokoh bangsa yang menjadi panutan Kholid selama ini. Mereka adalah Mohammad Natsir dan Mohammad Hatta atau Bung Hatta. Dari Natsir, Kholid mempelajari pemikiran Islam dan kebangsaan. "Bagaimana Islam menjadi spirit membangun Indonesia. Hatta saya belajar demokrasi ekonomi. Dua-duanya intelektual yang menjadi founding fathers republik ini," katanya.

Berita terkait

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

11 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

13 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

13 jam lalu

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

Viva Yoga mengatakan PAN tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

13 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

18 jam lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

1 hari lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

1 hari lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

1 hari lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya