Ratusan Eks Napi Korupsi Nyaleg, Gerindra dan Golkar Terbanyak

Jumat, 27 Juli 2018 10:09 WIB

Bawaslu menyelenggarakan Electoral Studies Program dalam rangka penyelenggaraan Pilkada 2018, di Hotel Marlynn Park, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut ada 199 mantan narapidana atau napi korupsi mendaftar sebagai bakal calon legislatif atau caleg di DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota. Jumlah bakal caleg eks koruptor itu tersebar di 11 provinsi, 93 kabupaten, dan 12 kota. Padahal partai telah menandatangi pakta integritas untuk tak mendaftarkan kader mantan napi korupsi.

Baca: Saring Eks Napi Korupsi, KPU Kumpulkan Salinan Putusan.

Komisioner KPU Hasyim Asyari mengatakan akan mengumumkan beberapa partai yang masih mendaftarkan caleg mantan napi korupsi. Dia mengatakan KPU akan tetap mengikuti Peraturan KPU dan pakta integritas. "Kalau memang itu ditemukan dan di luar komitmen ya kami coret," ucap dia di Mahkamah Konstitusi, Kamis, 26 Juli 2018.

199 nama itu terbagi sebanyak 30 bakal caleg di provinsi, 146 caleg di kabupaten, dan 21 caleg di tingkat kota. Dari seluruh jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari Partai Gerindra dan Golkar.

Ada 27 kader Partai Gerindra yang terdaftar sebagai caleg mantan bapi koruptor dalam temuan Bawaslu. Di antara 27 orang tersebut, 3 mendaftar sebagai caleg DPRD Provinsi dan 24 mendaftar di DPRD Kabupaten. Sedangkan, ada 25 kader Golkar yang terdaftar, 3 di antaranya sebagai caleg DPRD Provinsi, 18 sebagai caleg DPRD Kabupaten, dan 4 caleg di DPRD Kota.

Advertising
Advertising

Baca juga: Bawaslu Temukan Ratusan Mantan Napi Korupsi Daftar Caleg

3 caleg Gerindra itu adalah Muhammad Taufik yang mendaftar di Provinsi DKI Jakarta, Herry Jones di Provinsi Sulawesi Utara, serta Tofik di Provinsi Jawa Tengah. Beberapa bakal caleg yang mendaftar di DPRD Kabupaten antara lain Ferizal di Kabupaten Belitung Timur, Sadikin di Kabupaten Kutai Barat, serta Mudjianto di Kabupaten Madiun.

Adapun caleg mantan napi korupsi Golkar yaitu Syahrasaddin mendaftar di Provinsi Jambi, Mustamin Bakri di Provinsi Kepulauan Riau, dan Desy Yusnanti di Provinsi Banten. Sedangkan yang mendaftar di kabupaten dan kota antara lain Heri Baelanu dan Dede Widarso di Kabupaten Pandeglang, Edy Muklison di Kabupaten Blitar, dan Toto Bachtiar di Kota Gorontalo.

Selain kedua partai itu, beberapa partai lain juga terbukti mendaftarkan kader eks koruptor sebagai caleg. Yaitu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 8 caleg, Partai Berkarya 16 caleg, Partai Amanat Nasional (PAN) 12 caleg, Partai Demokrat 12 caleg, Partai Bulan Bintang (PBB) 11 caleg, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5 caleg.

Simak juga: PKPU Larangan Eks Napi Korupsi Akhirnya Disahkan

Kemudian, ada juga mantan napi korupsi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebanyak 7 caleg, Partai NasDem 16 caleg, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 13 caleg. Kemudian, dari Partai Hanura 15 caleg, Partai Garuda 6 caleg, Partai Perindo 12 caleg, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 7 caleg.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

15 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

16 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

1 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 hari lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

2 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya