TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemilihan Umum, Sigit Pamungkas, mengatakan kualitas partisipasi masyarakat dalam pemilihan presiden 2014 meningkat. Misalnya, kata dia, publikasi serta promosi masing-masing tim sukses pasangan calon dan relawan pendukung yang masif. Menurut dia, kesukarelaan warga negara--jurnalis, lembaga swadaya masyarakat, pemantau, dan lain-lain--dalam mengawal berbagai tahapan pemilihan presiden juga meningkat.
"Baik yang terafiliasi maupun yang tidak," kata Sigit sebelum menghadiri pertemuan tertutup antara KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di kantor Badan Pengawas Pemilu, Rabu, 23 Juli 2014. (Baca: Pendukung Prabowo Kembali Demo di KPU)
Pada beberapa pemilu sebelumnya, kata dia, kebanyakan elemen masyarakat seakan acuh terhadap jalannya proses dan tahapan pemilihan presiden. "Laporan kegiatan kampanye yang melanggar dan berbagai kecurangan sekarang semarak," kata dia. "Ini justru menjadi babak baru pematangan demokrasi di Indonesia," kata dosen ilmu politik UGM Yogyakarta ini. Mutu demokrasi itu berkorelasi dengan partisipasi masyarakat," kata Sigit.
Rapat pleno rekapitulasi suara nasional menetapkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang dalam pemilihan presiden 2014. Jokowi memperoleh suara sebanyak 62.576.444 atau sekitar 46,85 persen. Sedang Jokowi mendapat 70.997.833 suara atau setara 53,15 persen. Selisih mereka 8.421.389 suara. (Baca: Tim Prabowo Yakin Datanya Lebih Valid Daripada KPU)
Prabowo menang di 10 provinsi. Sisanya diraih Jokowi ditambah dari luar negeri. Jumlah surat suara sah sebanyak 133.574.277 atau sekitar 98,98 persen. Sedang surat suara tak sah sebanyak 1.379.690 atau 1,02 persen. Sehingga surat suara keduanya adalah 134.953.967.
Dalam pengumuman hasil rekapitulasi nasional ini hanya dihadiri oleh pasangan calon presiden nomor urut dua. Sedangkan tim saksi maupun calon presiden dari poros Partai Gerindra menyatakan menolak hasil pemilu. "Kami tak ikut lagi proses rekapitulasi ini karena banyak indikasi kecurangan," kata Rambe Kamarul Zaman.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab