TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat media dari Lembaga Studi Pers dan Pembangunan Ignatius Haryanto mengatakan Radio Republik Indonesia sah-sah saja menampilkan hasil hitung cepat pemilu presiden. Karena itu, kata dia, RRI tak perlu takut. (Baca: RRI Dipanggil DPR, Netizen Serukan #SaveRRI)
"Hasil hitung cepat adalah salah satu informasi yang diperlukan masyarakat. Sebagai lembaga publik, media, mereka tak perlu takut,"ujar Haryanto saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Juli 2014. (Baca: RRI Dipanggil DPR, Netizen Serukan #SaveRRI)
Sebagaimana diketahui, RRI mendapat serangan bertubi-tubi karena terlibat dalam penghitungan cepat hasil pemilu presiden. Hasil hitung cepat mereka menunjukkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengungguli Prabowo-Hatta dengan suara 52,71 persen berbanding 47,29 persen. (Baca: RRI Belum Adukan Ancaman Teror ke Polisi)
RRI mendapat serangan berupa kritik dari sejumlah politikus yang merasa mereka tak berhak ikut melakukan hitung cepat karena merupakan lembaga penyiaran. Terakhir, RRI akan dipanggil oleh Komisi I DPR terkait dengan hal ini. (Baca: Dewan Pers: DPR Tak Perlu Panggil RRI)
Sejak RRI diserang, medium yang menampilkan data hitung cepatnya hilang dari peredaran. Akun @qcrri di Twitter, misalnya, tak bisa diakses hari ini. Laman yang memuat hasil hitung cepat di situsnya, RRI.co.id, juga begitu.
Menurut Haryanto, seharusnya RRI tetap menampilkan hasil hitung cepat karena mereka tak salah. Terlebih, RRI sudah terdaftar di KPU sebagai lembaga yang berwenang melakukan hitung cepat.
RRI juga tak perlu takut karena dukungan masyarat, terutama di jejaring sosial, kepada mereka sangat besar. Dengan dukungan yang begitu besar, menurut Haryanto, seharusnya RRI bertahan dengan prinsip mereka.
"Selama mereka memakai metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan dan dilakukan dengan betul, ya, lanjut saja. Kalau perlu, meteode mereka bisa dibandingkan dengan yang lain," ujar Haryanto.
Terakhir, Haryanto menganggap serangan terhadap RRI ini lebih bersifat politis. Pihak-pihak yang mengkritik RRI, kata Haryanto, lebih mempermasalahkan hasil hitung cepat dibanding keterlibatan RRI."Mempermasalahkan keterlibatan RRI itu hanya dalih saja," ujarnya.
ISTMAN M.P.
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI