TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, mengakui Sampang adalah salah satu daerah bermasalah pada pelaksanaan pemilu legislatif lalu. "Sampang dan Nias memang bermasalah dalam pileg lalu," ujar Ferry di kantornya, Selasa, 15 Juli 2014.
Namun ia berharap masyarakat tidak buru-buru menyimpulkan bahwa kejanggalan yang terjadi di 17 TPS di Sampang membuktikan terjadi kecurangan. "Kalau itu hasil riil, kami bisa apa?" tutur Ferry.
Hasil pindaian formulir C1 di 17 tempat pemungutan suara di Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur menunjukkan pasangan calon nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, tidak memperoleh suara satu pun, semua suara ditujukan untuk pasangan calon nomor urut 1.
Ferry mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan KPU Jawa Timur, dan saat ini mereka sedang menyelidiki hasil tersebut.
Ketika ditanya adanya kemungkinan pemungutan suara ulang di Ketapang, Ferry mengatakan hal tersebut tergantung hasil penyelidikan KPUD setempat. "Memang, berkaca pada pileg, Sampang bermasalah. Tapi, kalau hasilnya memang begitu, ya mau gimana?"
Pemilu presiden dan wakil presiden di Kabupaten Sampang digelar di 1.883 TPS yang tersebar di 186 desa/kelurahan di 14 kecamatan dengan jumlah pemilih 805.459. Pelaksanaan pemilu presiden di Sampang melibatkan 13.814 petugas penyelenggara. Termasuk di dalamnya kelompok panitia pemungutan suara, 558 anggota panitia pemungutan suara, 70 anggota panitia pemilihan kecamatan, dan 5 anggota KPU.
TIKA PRIMANDARI
Berita Lainnya:
Dewan Pers: DPR Tak Perlu Panggil RRI
Dewan Pers Minta RRI Tak Takut Hadapi Teror
Prabowo Datangi Kantor Muhammadiyah
Quick Count RRI Raib dari Peredaran, Tweeps Marah