Politik Uang Mulai Menyasar Kampus  

image-gnews
Jokowi tiba di Gedung Bawaslu, Jakarta, 7 Juni 2014. Jokowi datang untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran masa kampanye saat pengambilan nomor urut pasangan capres dan cawapres di KPU pada 1 Juni lalu. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Jokowi tiba di Gedung Bawaslu, Jakarta, 7 Juni 2014. Jokowi datang untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran masa kampanye saat pengambilan nomor urut pasangan capres dan cawapres di KPU pada 1 Juni lalu. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Dugaan kampanye dengan cara-cara kotor mulai merambah di sekitar daerah kampus. Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengaku bernama Maki melaporkan praktek kotor itu ke Panitia Pengawas Pemilu Surakarta, Jumat 4 Juli 2014.

"Semalam, saya kebetulan sedang nongkrong di warung kopi bersama teman-teman," kata Maki saat ditemui di kantor Panwaslu Surakarta. Saat sedang nongkrong, dia melihat ada dua pengendara sepeda motor yang berboncengan berhenti di depan warung.

Salah satu pengendara itu langsung masuk ke dalam warung tanpa melepas helmnya. "Dia langsung bagi-bagi amplop berwarna putih," ujar Maki. Amplop itu dibagikan kepada tujuh orang yang sedang berada dalam warung. Pria misterius itu juga langsung pergi.

Menurut Maki, amplop tersebut berisi uang dengan nominal Rp 50 ribu. Selain itu, terdapat kertas cetakan yang berisi materi kampanye ajakan memilih salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Gambarnya pasangan nomor 1 (Prabowo-Hatta)," tuturnya.

Maki bersama kawan-kawannya lantas berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Panwaslu. "Kami hanya melaporkan apa yang kami alami," katanya. Dia berharap lembaga itu bisa menindaklanjuti laporannya.

Dalam laporan tersebut, Maki dan kawan-kawannya belum bisa menyebut jenis pelanggaran dengan tegas. Mereka belum bisa memastikan bahwa uang itu merupakan money politic atau justru kampanye gelap terhadap calon presiden yang gambarnya ada dalam amplop. (Baca juga: Warga Malang Bakar Ratusan Surat dari Prabowo)

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu anggota Panwaslu Surakarta, Ganef Ananta, mengatakan mereka akan menggelar rapat terkait dengan laporan tersebut. "Kami akan selalu menindaklanjuti setiap laporan pelanggaran yang masuk," ujarnya.

Hanya saja, informasi yang dia dapatkan dalam laporan tersebut masih minim. Pelapor juga belum menyerahkan barang bukti. "Nanti pelapor serta saksi akan kami panggil lagi untuk melengkapi," tutur Ganef.

AHMAD RAFIQ

Berita Terpopuler
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta 
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus

Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu 

Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa 

Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.