TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pemilih dalam pemilu presiden 9 Juli 2014 di Jakarta bertambah. Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mengatakan jumlah pemilih naik sekitar 94.648 orang.
"Dibandingkan dengan pemilihan legislatif, jumlah DPT (daftar pemilih tetap) dalam pemilu presiden lebih banyak," katanya, Senin, 30 Juni 2014. Jumlah itu belum termasuk para pemilih dari daftar pemilih khusus dan daftar pemilih tambahan.
Pada pemilihan nanti, jumlah pemilih ada 7.096.168 orang. Pada pemilihan legislatif lalu, jumlahnya 7.001.520 pemilih. Menurut Sumarno, penambahan jumlah pemilih itu disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor tersebut di antaranya, "Ada tambahan pemilih dari para pemilih pemula." Maksudnya, ada warga yang pada 9 April lalu belum berusia 17 tahun tapi pada pilpres ini usianya telah mencukupi dan mendapat hak pilih. (Baca: Strategi Kampanye Jokowi-JK Dinilai Tak Efektif)
Selain itu, faktor perpindahan penduduk ke Jakarta pun menambah jumlah pemilih. "Jakarta ini kan dinamis sekali, banyak pendatangnya," tuturnya. Untuk memfasilitasi para pemilih itu, Sumarno mengatakan pihaknya akan mendirikan 12.408 TPS yang tersebar di semua wilayah Jakarta. Termasuk TPS yang akan didirikan di sejumlah rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan. (Baca: Spanduk Jokowi Diganti Paksa Spanduk Prabowo)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terpopuler:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Ahok Berulang Tahun Bertepatan Hari Pertama Puasa
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta