MS Hidayat Tak Minat Jadi Capres Koalisi Baru  

Editor

Anton William

image-gnews
Suasana GOR Ciracas yang dipadati oleh simpatisan Partai Golkar dalam acara Kampanye terbuka Partai Golkar, Jakarta Timur, Selasa (18/3). Kampanye terbuka ini akan dihadiri oleh Calon Presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Suasana GOR Ciracas yang dipadati oleh simpatisan Partai Golkar dalam acara Kampanye terbuka Partai Golkar, Jakarta Timur, Selasa (18/3). Kampanye terbuka ini akan dihadiri oleh Calon Presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya (Golkar) Idrus Marham menegaskan kader partainya, Mohammad Suleman Hidayat, tidak tertarik menjadi calon presiden dari partainya. Menteri Perindustrian itu, kata Idrus, tak pernah berpikir untuk menduduki kursi RI-1. "Sama sekali tidak berminat," kata Idrus di kediaman Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Mei 2014.

Hidayat, kata Idrus, menghormati keputusan rapat pimpinan nasional sebelumnya yang menetapkan Ical--sapaan Aburizal--sebagai calon presiden dari Golkar. "Calon satu-satunya hanya Aburizal. Jadi, masalah sudah selesai," tutur Idrus.

Nama Hidayat muncul dalam rumusan tim enam yang terdiri atas tiga anggota Golkar dan Partai Demokrat. Idrus menyatakan dalam pertemuan itu Demokrat mengusulkan ada nama lain selain Ical untuk diusung sebagai calon presiden. Dari rumusan itulah, katanya, terlontar nama Hidayat.

Kubu Golkar, kata Idrus, memilih Pramono Edhie Wibowo sebagai kader Demokrat yang layak mendampingi Ical. Keinginan ini, ujarnya, diperkuat melalui pernyataan Ketua Harian Demokrat Sjarifuddin Hasan. 

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Golkar dan Demokrat menjadi dua partai tersisa yang belum menentukan arah koalisi. Partai Beringin pada pemilihan legislatif lalu meraup 14,75 persen suara dan 16,3 persen kursi parlemen. Adapun Demokrat mengumpulkan 10,19 persen suara dan 10,9 persen kursi parlemen. Kedua partai berencana berkoalisi untuk mengusung calon presiden. Jika digabung, kedua partai memiliki kekuatan 24,94 persen suara dan 27,2 persen kursi parlemen. (Baca: Dahlan Tak Jadi Capres Demokrat, Keluarga Kecewa).

SINGGIH SOARES

Terpopuler
Pramugari Salat di Pesawat, Ini Tanggapan Garuda
Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik
Gaya Komunikasi Wali Kota Surabaya Dikritik
Korban PHK Sampoerna Telanjur Kredit Sepeda Motor
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Negosiator Golkar Arahkan Dukungan ke Jokowi  

9 Januari 2015

Tim juru runding kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie, dari kiri : Yorris Raweyai, Priyo Budi Santoso, MS Hidayat, Andi Matalatta, Syarif Cicip Sutardjo, Theo L Sambuaga, Agun Gunanjar, Freddy Latumahena, berfoto bersama sebelum perundingan islah, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 23 Desember 2014. Perundingan antara kubu Agung Laksono dengan kubu Aburizal Bakrie tersebut membahas perdamaian dalam menyelesaikan masalah perselisihan di internal Golkar yang menyebabkan dualisme kepemimpinan.TEMPO/Imam Sukamto
Negosiator Golkar Arahkan Dukungan ke Jokowi  

Dukungan itu tidak menutup ruang bagi Golkar untuk bersikap kritis terhadap pemerintah.


M.S. Hidayat Bakal Jadi Ketua Harian Golkar

3 Desember 2014

Calon ketua umum Partai Golkar, MS Hidayat (kanan) didampingi oleh Marzuki Darusman saat menggelar jumpa pers terkait pengunduran dirinya dari bursa pencalonan ketua umum jelang pembukaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
M.S. Hidayat Bakal Jadi Ketua Harian Golkar

M.S. Hidayat akan menjadi Ketua Harian Golkar periode 2014-2019.


Munas Golkar, M.S Hidayat Tampik Muluskan Ical

30 November 2014

Calon ketua umum Partai Golkar, MS Hidayat (kanan) didampingi oleh Marzuki Darusman saat menggelar jumpa pers terkait pengunduran dirinya dari bursa pencalonan ketua umum jelang pembukaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Munas Golkar, M.S Hidayat Tampik Muluskan Ical

'Aklamasi atau tidak itu tergantung dari peserta Munas.'


M.S. Hidayat Dukung Ical

30 November 2014

MS Hidayat, bacakan pernyataan pencalonan dirinya untuk Ketum Golkar di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 2014. MS Hidayat dan tokoh lain seperti Agung Laksono sering disebut calon kuat pengganti Aburizal Bakrie. TEMPO/Prima Mulia
M.S. Hidayat Dukung Ical

Hidayat menyatakan mundur dari bursa pencalonan Ketua Umum Golkar dan meminta pendukungnya melimpahkan suaranya ke calon inkumben, Aburizal Bakrie