TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyebut bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam koalisi partainya sebagai sikap insaf dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Dalam pidato saat deklarasi koalisi PDIP-PKB-NasDem, Mega awalnya menyebut Muhaimin--biasa dipanggil Cak Imin--sebagai anak hilang yang dulu pernah dititipkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ke padanya. "Puan Maharani bilang ke saya itu Si Imin mau ketemu mama. Lalu saya bilang, insaf apa dia ya," katanya di markas besar DPP PDI Perjuangan, Rabu, 14 Mei 2014.
Mega mengatakan ia lalu bertemu dengan Cak Imin. Dalam pertemuan untuk membahas kerja sama mengusung Joko Widodo--biasa disapa Jokowi--menjadi calon presiden, Mega langsung bertanya. "Karepmu opo min (Maumu apa Min)? Biar bagaimana saya tetap di atas," kata Mega. (Baca: Tak Ada Golkar di Rapat Koalisi PDIP?)
Mega lalu menceritakan bahwa Cak Imin menjawab ia akan ikut dalam platform kerja sama tapi terlebih dahulu harus bertanya pada para sesepuh NU atau Dewan Syuro PKB. "Saya bilang monggo, saya mengerti bagaimana cara kerja NU," katanya. Megawati kemudian menegaskan agar kerja sama yang dibina jangan dilakukan terburu-buru namun tidak konsisten. "Karena ada yang malam sudah sepakat tapi pagi sudah berubah," katanya.
PDIP, PKB, dan NasDem hari ini mendeklarasikan koalisi di markas besar DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta. Dalam deklarasi tersebut hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Jokowi. (Baca juga: Golkar Dukung Jokowi, Prabowo: Oh Ya?)
ANANDA TERESIA
Terpopuler
Pristono: Jokowi Tahu Proses Transjakarta Berkarat
Unilever akan Ganti Kerugian Taman Kota Bandung
Bank Mandiri Ganti 2.000 Kartu ATM Nasabah