TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan ada beberapa daerah rawan yang harus mendapatkan pengamanan khusus aparat keamanan pada saat dan sesudah pemungutan suara 9 April nanti. "Ada penebalan-penebalan personel untuk antisipasi di beberapa daerah rawan tersebut," kata Badrodin, di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin, 7 April 2014.
Menurut dia, beberapa daerah rawan itu antara lain Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Di Aceh, kata dia, sudah ditambah satu detasemen Brigade Mobil, tim intel Markas Besar Polri, dan anggota Detasemen Khusus 88.
Selain itu, katanya, pasukan TNI juga ikut membantu polisi di Aceh. "Ada patroli-patroli gabungan antara Polri dan TNI," kata Badrodin.
Adapun di Papua, menurut Badrodin, Polri telah mengirimkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK). Di NTT ada penambahan satu SSK. Selain itu, dia melanjutkan, penebalan pengamanan juga akan dilakukan di tempat pemungutan suara di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sebelumnya, Markas Besar Polri menyatakan menerjunkan sedikitnya 250 ribu personel di tempat pemungutan suara guna mengamankan hari pencoblosan pemilu legislatif pada 9 April. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mereka akan mengamankan sekitar 542 ribu tempat pemungutan suara di seluruh Indonesia.
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler lainnya:
Kiai Maman, Caleg Pembela Ahmadiyah
Cara Atasi Gugup Bicara di Depan Umum
Caleg Binny Bintarti Bersaing dengan Ibas SBY