TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, berziarah ke makam Usman Janatin dan Harun Said di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Selama berziarah, dia enggan membicakan konvensi.
"Di makam dua pahlawan ini, janganlah bicarakan konvensi," kata Dino di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 24 Maret 2014. (Baca: Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun)
Dino melarang wartawan mengajukan pertanyaan yang tidak sesuai dengan lokasi saat itu, seperti konvensi Demokrat. Jika ingin bertanya ihwal konvensi, kata Dino, wartawan harus menunggu setelah mereka melewati gerbang kompleks pemakaman. Ketika sampai di luar gerbang, Dino baru mau berbicara tentang konvensi. Dino menyatakan optimistis menghadapi konvensi Demokrat.
"Saya yakin tiga besar," ujar Dino. Dia mengklaim popularitas dan elektabilitasnya semakin menanjak. "Tidak kalah dengan Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan."
Selain itu, kata Dino, visinya untuk Indonesia tak kalah oleh peserta konvensi lainnya. "Salah satunya, dengan memajukan sektor energi," ujarnya.
Setelah menziarahi makam Usman-Harun, Dino berencana langsung terbang ke Singapura. Dia hendak mendatangi gedung McDonald House untuk menghormati korban insiden tahun 1968.
Usman Janatin dan Harun Said merupakan dua marinir yang ditugaskan negara untuk mengebom gedung MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada masa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada 1865. Ledakan bom tersebut menewaskan tiga warga negara Singapura.
Keduanya tertangkap, diadili, lalu dieksekusi mati di Singapura pada 17 Oktober 1968. Begitu jenazah mereka tiba di Tanah Air, Usman-Harun dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Untuk menghormati jasa keduanya, TNI Angkatan Laut memakai nama mereka untuk menamai kapal barunya. Penamaan dua kapal ini dipersoalkan Singapura. (Baca: Singapura Tetap Minta Nama KRI Usman Harun Diganti)
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Pilot MH370 Sempat Terima Telepon Wanita Misterius
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?
Ruhut: Salah Pilih, Pengacara Jerumuskan Anas
Mulai 24 Juni 2014, Bungkus Rokok Ada Gambar Ini