Perludem: Gugatan Prabowo-Hatta Dangkal  

Reporter

Kamis, 7 Agustus 2014 09:46 WIB

Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berdiskusi dengan tim pengacara sebelum mengikuti sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 (PHPU Pilpres) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 6 Agustus 2014. ROMEO GACAD/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil, mengatakan permohonan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh kubu pasangan presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta dangkal. Sebab, mereka tidak menjelaskan secara rinci materi gugatannya. “Permohonan mereka masih sangat dangkal,” kata dia saat dihubungi Tempo pada Kamis, 7 Agustus 2014.

Menurut Fadli, banyaknya nasihat yang diberikan oleh hakim Mahkamah Konstitusi kepada pihak pemohon menjadi penanda masih banyak berkas yang perlu diperbaiki oleh pihak pemohon. Fadli menegaskan nasihat yang perlu diperhatikan kemarin tidak hanya sebatas perbaikan formil tetapi juga substansi. “Posita (uraian) tidak jelas,“ kata dia. (Baca juga: Kubu Prabowo-Hatta Tak Gubris Cibiran Pengamat)


Berkas pemohon, kata Fadli melanjutkan, tidak tersusun secara sistematis karena antara premis mayor dan minor masih banyak yang perlu diperjelas. Dalam beracara di MK terdapat premis mayor dan minor sebelum mencapai petitum (tuntutan pokok). “Premis mayor isinya seperti kapan, di mana, dan siapa yang harus dibuktikan dan terkait terhadap perolehan suara mereka,“ ia berujar.

MK memberikan waktu satu hari untuk memperbaiki berkas permohonan kepada kubu pasangan Prabowo-Hatta. Apabila berkas pemohonan tidak dapat diperbaiki secara menyeluruh, maka kemungkinan besar berkas tersebut akan ditolak oleh MK. “Bila berkas ditolak semua, ya, bisa jadi tak ada sidang,” ujar Fadli. (Berita foto: MK Gelar Sidang Perdana Gugatan Hasil Pilpres 2014)

Sebelumnya, MK memberikan sejumlah catatan pada permohonan gugatan hasil pemilihan umum yang diajukan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Majelis hakim menemukan beberapa kesalahan dalam permohonan tersebut.

Ketua MK Hamdan Zoelva menyatakan tidak ada sinkronisasi antara petitum dan posita. Petitum, menurut Hamdan, tidak mencakup dalam posita. "Kami menemukan dalam bagian posita begitu meluas," kata Hamdan.

SAID HELABY

Berita Lainnya:

Siapa Pantas Dampingi Ahok versi JJ Rizal
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Ahok Gubernur, Ini Aspek yang Perlu Diperhatikan
Beda ISIS dengan Komunisme Versi Pembaiat
iPhone 6 Bakal Diluncurkan 9 September

Berita terkait

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

3 jam lalu

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

Caleg petahana DPR RI dari PAN, Sungkono, menyoroti oligarki dalam tubuh partainya lewat permohonan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Sidang Perdana Sengketa Pileg di MK, Beda Posisi Anwar Usman dan Arsul Sani

6 jam lalu

Sederet Fakta Sidang Perdana Sengketa Pileg di MK, Beda Posisi Anwar Usman dan Arsul Sani

MK menggelar sidang perdana sengketa pileg DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota, dan DPD RI hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Ada Pemohon Sengketa Pileg Tak Hadir di MK, Saldi Isra: Berarti Tidak Serius

8 jam lalu

Ada Pemohon Sengketa Pileg Tak Hadir di MK, Saldi Isra: Berarti Tidak Serius

Hakim MK Saldi Isra menegur sejumlah pemohon sengketa pileg yang tidak hadir dalam sidang pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Daftar Gugatan dalam Sengketa Pileg di MK Mulai Hari Ini, Pemohon Telah Siapkan Bukti dan Saksi

8 jam lalu

Daftar Gugatan dalam Sengketa Pileg di MK Mulai Hari Ini, Pemohon Telah Siapkan Bukti dan Saksi

Sengketa Pileg 2024 di MK tidak hanya sekadar proses hukum, tetapi juga merupakan cerminan dari dinamika politik dan demokrasi di Indonesia. Apa saja gugatannya?

Baca Selengkapnya

MK Siapkan 3 Panel untuk Sengketa Pileg, ini Komposisi Hakimnya

10 jam lalu

MK Siapkan 3 Panel untuk Sengketa Pileg, ini Komposisi Hakimnya

Hari ini MK mulai menyidangkan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Hakim MK Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg PPP, Boleh atau Tidak?

10 jam lalu

Kontroversi Hakim MK Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg PPP, Boleh atau Tidak?

Hakim MK Arsul Sani diperbolehkan menangani sengketa pileg terkait dengan PPP. Padahal sebelum jadi hakim MK, Arsul adalah politikus partai tersebut.

Baca Selengkapnya

Intip Strategi PPP Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

11 jam lalu

Intip Strategi PPP Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

PPP mengungkapkan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi sidang sengketa pileg di MK hari ini. Apa saja strateginya?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

12 jam lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

MK menggelar sidang perdana sengketa pileg DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota, dan DPD RI hari ini.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

14 jam lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

1 hari lalu

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

MK akan kembali menjadi pusat perhatian saat memulai sidang Sengketa Pileg 2024. Besok mulai digelar, berikut adalah agenda lengkapnya.

Baca Selengkapnya