Simulasi anti huru-hara untuk menangani potensi kerusuhan jelang penetapan presiden terpilih oleh KPU ini digelar Kodam III Siliwangi dan Polda dengan penyiapan pasukan di seluruh Jawa Barat dan Banten. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua bidang tim kampanye nasional Jokowi-Jusuf Kalla, Aria Bima, mengatakan telah mengedarkan instruksi melarang relawan, kader, dan pendukung pasangan dari poros PDI Perjuangan itu turun ke jalan pada 22 Juli. Pada saat itu akan diumumkan hasil penghitungan di kantor Komisi Pemilihan Umum.
"Situasi mulai genting," kata Aria saat dihubungi pada Sabtu, 19 Juli 2014. "Kami tak ingin pendukung kami disusupi atau dimanfaatkan pihak lain."
Aria kini masih mencari tempat para pendukung berkumpul merayakan euforia andai pasangan Jokowi-JK menang. "Yang pasti kami menjauh dari kerumunan di kubu Prabowo-Hatta," kata dia. Timnya mencegah adanya bentrok antarpendukung.
Aria yakin di tataran massa bawah, komunikasi yang terjalin sudah baik. Menurut dia, adanya koalisi dalam pemilihan kepala daerah antara partai koalisi Jokowi dan Prabowo merekatkan kondisi sosial. "Saat pilihan lurah pun biasanya kader PDI Perjuangan koalisi dengan Gerindra, Demokrat, atau Golkar," kata dia.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.