Kemenangan Jokowi-JK Disumbang Pemilih Abu-abu  

Reporter

Jumat, 18 Juli 2014 06:46 WIB

Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kantor Tempo di Kebayoran Center, Jakarta, 11 Juli 2014. Seusai kunjungan ke Tempo, Jokowi dijadwalkan datang ke BeritaSatu dan Indosiar. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta: Hasil rekapitulasi suara sementara mengunggulkan pasangan calon presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada kisaran angka 52 persen. Juru bicara tim sukses Jokowi-JK, Anies Baswedan, menjelaskan jumlah itu banyak disumbang oleh pemilih abu-abu (undecided voters). “Rasionya tujuh banding tiga,” ujarnya ketika dihubungi, 17 Juli 2014.

Menurut Anies, sikap pemilih abu-abu banyak dipengaruhi oleh peristiwa di pekan terakhir masa kampanye. Beberapa di antaranya Konser Revolusi Mental di Gelora Bung Karno dan obrolan sejumlah publik figur di Twitter lewat tagar #AkhirnyaMemilihJokowi. “Kelas menengah yang sebelumnya bimbang akhirnya memilih,” katanya.

Pemilih abu-abu merupakan kelompok orang yang belum bisa menentukan pilihan. Survei yang dibuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada akhir Juni lalu menyebut jumlah mereka mencapai 20 persen dari total daftar pemilih tetap yang berjumlah 190 juta suara. Keberadaan mereka tersebar baik di wilayah perkotaan atau pedesaan.

Hasil rekapitulasi suara berbasis C1 menyebut pemilih Jokowi-JK berasal dari provinsi padat penduduk seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Papu, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. “Kami banyak menang di wilayah-wilayah yang terbuka dengan ide perubahan,” kata Anies.

Anies menilai resonansi gagasan perubahan disambut baik oleh banyak pemilih. Sebaliknya, perolehan suara di wilayah yang relatif tradisional seperti Jawa Barat cenderung anjlok. Kekalahan itu juga dipengaruhi faktor kepemimpinan lokal dan kampanye hitam. “Banyak kepala daerah di Jawa Barat yang berasal dari kubu seberang,” kata dia.

Sekalipun demikian, kata Anies, Jokowi-JK tetap menilai penting pertarungan di Jawa Barat. Itulah mengapa di akhir masa kampanye, fokus perhatian mereka banyak terkuras untuk menyapa calon pemilih yang tersebar di sejumlah kota di Jawa Barat. “Kalau masa kampanyenya lebih panjang, kami yakin bisa memperoleh lebih dari 40 persen,” ujarnya.

Keyakinan itu juga dilatari oleh potret perolehan suara di wilayah yang menjadi basis kekuatan pasangan Prabowo-Hatta seperti Cirebon dan Indramayu. Meski dua wilayah itu dipimpin oleh kader dari partai Koalisi Merah Putih, perolehan suara Jokowi-JK nyatanya mampu menembus angka 60 persen.

Anies mengakui penurunan suara Jokowi-JK di beberapa kota besar di Jawa ikut dipengaruhi oleh peredaran Obor Rakyat. Namun, ia bersyukur lantaran tabloid itu terbit satu bulan menjelang pencoblosan. “Kami punya waktu untuk membuat Obor Rahmatan Lil‘alamin. “Andai kata itu disebar dua minggu menjelang pencoblosan, kami pasti keteteran,” katanya.

RIKY FERDIANTO

Terpopuler:
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Samsung Kuasai Pasar Tablet Indonesia

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya