Tim Prabowo Bantah Curang di Malaysia  

Reporter

Selasa, 15 Juli 2014 08:45 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon membantah tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terlibat dalam kecurangan surat suara di Malaysia. Menurut Fadli, tak ada laporan di dalam timnya terkait dengan kecurangan tersebut.

"Jangan menambahkan isu. Isu kecurangan di dalam negeri saja belum selesai," kata Fadli, Senin, 14 Juli 2014. (Baca: Begini Modus Kecurangan Pilpres di Malaysia)

Menurut Fadli, saat ini tim Prabowo-Hatta berfokus pada pengawasan rekapitulasi suara di dalam negeri. Pihaknya akan menindaklanjuti kecurangan yang terjadi di Indonesia. Fadli mengaku telah mengirim saksi ke wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah, untuk mengidentifikasi kecurangan penghitungan suara.

"Yang jelas, dari kami tak pernah menyuruh saksi di luar negeri untuk mencoblos nomor urut satu pada surat suara yang tak digunakan," kata Fadli. Soal pengawasan terhadap Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN), Fadli mengatakan timnya baru akan mengirimkan saksi pada pekan depan.

Di Malaysia ditemukan modus penggelembungan suara dengan memanfaatkan pengiriman surat suara via pos dan drop box. Seorang saksi mengatakan, dari ribuan surat suara yang dikirim melalui drop box, ada yang dikirim ke kantor sejumlah partai politik cabang Kuala Lumpur. Jumlahnya bervariasi, antara 2.500 dan 3.000. (Baca: Begini Cara Mencurangi Hasil Pemilu di Luar Negeri)

Saksi Jokowi-Jusuf Kalla di Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia, Indah Ernawati, sempat menemukan kejanggalan saat penghitungan suara pada pekan kedua Juli 2014. Di satu kawasan di Selangor, semua surat suara tercoblos untuk Prabowo-Hatta. Penghitungan ini bersumber dari surat suara yang disalurkan lewat drop box. “Kami menuangkannya dalam berita acara keberatan,” kata Indah. Ia juga melaporkan temuannya ini ke pengawas pemilu.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kuala Lumpur Khairul Hamzah mengatakan panitia mendistribusikan surat suara melalui pos pada 27 Juni 2014 dan via drop box pada 1-3 Juli 2014. Surat suara yang dikirim lewat drop box diantar ke perusahaan yang mempekerjakan banyak tenaga kerja Indonesia. (Baca: Migrant Care Usut Kecurangan Pilpres di Malaysia)

YOLANDA RYAN ARMINDYA


Berita Lainnya:
Anas: Saya Tak Tahu Soal "Bom"
Main Sinetron, Deddy Mizwar Dapat Kritik Keras
Atasi Kecurangan, Prabowo Kirim Tim ke Daerah

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya