TEMPO.CO, Semarang - Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, mengaku sudah mengumpulkan seluruh formulir C1 hasil perhitungan suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Formulir C1 sangat penting karena di lembar itulah hasil perhitungan suara calon presiden dicantumkan.
Tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla sengaja mengumpulkan formulir C1 untuk mencegah jika ada praktek curang dalam perhitungan suara capres. "Backup C1 sudah komplit," kata Jokowi di Panti Marhen, kantor PDIP Jawa Tengah, Ahad malam, 13 Juli 2014. (Baca: Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU)
Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu datang ke kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah untuk mendengarkan laporan hasil perhitungan riil yang dilakukan PDIP Jawa Tengah. Jokowi pun puas atas hasil perolehan suara di Jawa Tengah. Sebab, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah semuanya dimenangkan Jokowi-Jusuf Kalla. Real count yang dilakukan PDIP Jawa Tengah dengan merekap form C-1 dari TPS, Jokowi-JK memperoleh 66,64 persen.
Jokowi yakin tidak ada perubahan hasil perhitungan suara versi perhitungan cepat dengan perhitungan riil. "Tidak ada perubahan antara hasil quick count dengan rekapitulasi lewat perhitungan C1. Semua sama," kata Jokowi. Jokowi menyatakan tim pemenangannya akan tetap terus mengawal perhitungan suara hingga 22 Juli mendatang. "Diawasi, diplototi, dicek satu per satu. Semua ikut cek mulai dari laman KPU, kelurahan dan kecamatan," ujar Jokowi.(Baca: Begini Dugaan Penggelembungan Suara di Tangerang)
Tak hanya di Jawa Tengah, Jokowi juga akan melakukan pemantauan penghitungan suara riil di beberapa provinsi lain. Jokowi menyatakan sejauh ini tidak ada kejanggalan. "Hanya ada satu, dua, tiga, empat, lima (kasus) money politik," ujarnya. (Baca: Jawa Timur Dinilai Rawan Manipulasi Suara)
Tentang kejanggalan perolehan suara di Malaysia, tim Jokowi-Jusuf Kalla akan mengirim tim khusus ke negara tersebut untuk melakukan cross-check. "Tim akan berangkat, kalau tidak empat ya lima orang. Baru berangkat besok," kata Jokowi.
Capres Jokowi-Jusuf Kalla merasa dirugikan atas hasil suara di 60 TPS di Malaysia. Pasangan ini awalnya disebut unggul dibandingkan Prabowo-Hatta. Namun, pemberian suara lewat jasa pos dihitung, Prabowo-Hatta menyalip dan unggul telak. Pasangan nomor urut satu ini mendapat 39.671 suara, sedangkan Jokowi-JK hanya 3.709 suara. Jokowi curiga adanya kecurangan melalui drop box tersebut. "Semua harus kita urus," tegas Jokowi. (Baca: Migrant Care Endus Kecurangan Pemilu di Malaysia)
ROFIUDDIN
Berita terkait
Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?
18 September 2022
Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaMengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi
4 November 2021
Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.
Baca Selengkapnya5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I
19 Oktober 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaAkhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih
18 Oktober 2019
Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing
18 Oktober 2019
Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik
14 Oktober 2019
Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.
Baca SelengkapnyaHari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan
10 Desember 2018
Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.
Baca Selengkapnya4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP
24 Oktober 2018
Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.
Baca Selengkapnya