Saksi Prabowo Tolak Teken Rekapitulasi Suara di Jakarta Barat  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 13 Juli 2014 17:54 WIB

Petugas Panitia Pemungutan Suara saat melakukan rekapitulasi penghitungan suara dari sejumlah TPS berada di wilayah Kelurahan Menteng, Jakarta, Jumat (11/4). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Proses penghitungan suara tingkat kecamatan di Jakarta Barat diwarnai penolakan dari saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Penolakan terjadi karena saksi merasa Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) terlalu banyak dan mencurigakan. "Di tiap TPS itu ada ratusan DPTb dan itu melebihi angka kewajaran," kata Ridwan, saksi Prabowo-Hatta tingkat Kecamatan Palmerah, saat ditemui, Ahad, 13 Juli 2014.

Ridwan mengatakan kecurigaan muncul karena pemilih yang cuma menggunakan KTP itu tidak membawa formulir A5. Padahal, pemilih yang menggunakan KTP diwajibkan membawa fotokopi kartu identitas kependudukan itu beserta formulir A5. "Tapi tanpa A5 pun mereka tetap mencoblos," ujar dia.

Pihak saksi Prabowo-Hatta juga disebutnya sudah mencoba mempertanyakan masalah itu. Hasilnya, dia mengklaim panitia pemungutan suara di TPS yang berada di Kemanggisan mengaku teledor. "Ini indikasi ada kecurangan jadi kami tidak mau tanda tangan," katanya.

Adapun Ketua PPK Palmerah, Rahmat Ardiansyah, mengatakan penolakan dari saksi Prabowo-Hatta itu tidak mempengaruhi proses rekapitulasi suara. Menurutnya, hasil penghitungan suara di Palmerah tetap akan diteruskan kepada KPUD Jakarta Barat dan dihitung kembali. Nantinya pihak KPU yang akan mengambil sikap terkait dengan keberatan dari saksi Prabowo-Hatta. "Keberatan itu tidak mempengaruhi proses penghitungan suara," ujarnya.

Adapun hasil penghitungan di Palmerah, pasangan Prabowo-Hatta unggul tipis dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Prabowo-Hatta mendapat 56.840 suara atau sebanyak 49,67 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 56.627 suara (49,19 persen). Sedangkan suara tidak sah tercatat mencapai 1.244.

Camat Palmerah, Agus Triono, menyatakan hasil penghitungan di kecamatan berjalan lancar. Meski ada penolakan dari kubu Prabowo-Hatta. Dia menyatakan pasangan Prabowo-Hatta menang di Palmerah. "Unggulnya tipis, sekitar 0,5 persen dari pasangan nomor 2," katanya.

Adapun penolakan serupa juga terjadi di Kecamatan Kembangan. Camat Kembangan, Slamet Riyadi, mengatakan saksi Prabowo-Hatta juga menolak tanda tangan berita acara penghitungan. Persoalannya serupa dengan Palmerah, yakni terlalu banyak pemilih yang masuk dalam DPTb.

"Jadi mereka tidak mau tanda tangan," katanya. Slamet mengatakan saksi Prabowo mengklaim adanya penambahan DPTb sebanyak 10.300 suara. Menurutnya, pihak saksi merasa jumlah itu janggal sehingga meminta bukti administrasi para pemilih.

Anggota KPUD Jakarta Barat, Saryono Indro, menyatakan keberatan dari saksi pasangan calon presiden tidak memengaruhi proses rekapitulasi suara tingkat kecamatan. Dia mengatakan hasil penghitungan suara tetap bisa diserahkan ke KPUD Jakarta Barat. "Keberatan dari saksi tidak menghambat proses penghitungan suara," katanya.

DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara Ahok Berantas Premanisme
Dahlan Iskan Copot Komisaris Penggagas Obor Rakyat
Hati-hati Selfie Telanjang, Foto Tak Bisa Dihapus

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya