Pilpres, Banyak Warga di Jakarta Tak Bisa Memilih  

Reporter

Kamis, 10 Juli 2014 07:58 WIB

Seorang pramugari menunjukan jarinya usai mencoblos dalam Pemilihan Presiden 2014 di TPS 13 Terminal 2, Bandara Soekarno Hatta, Banten, 9 Juli 2014. Warga dapat menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan formulir A5 di TPS tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta menerima banyak pengaduan dari warga yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden 2014, Rabu, 9 Juli 2014. Mereka kebanyakan adalah warga perantau di Ibu Kota yang tidak mendapat undangan atau memiliki formulir A5 untuk pindah lokasi mencoblos.

“Tapi ini kan memang sudah peraturan KPU. Yang bisa pindah tempat memilih hanya yang memiliki formulir A5,” kata Komisioner Bidang Hukum dan Penindakan Panwaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri, ketika dihubungi, Rabu, 9 Juli 2014. Selain itu, Jufri menambahkan, pendaftaran ke TPS menggunakan KTP hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berdomisili di lingkungan TPS tersebut.

Kasus kehilangan hak suara di antaranya dialami sejumlah warga di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Kericuhan sempat terjadi dan mengundang kehadiran pluhan personel polisi di lokasi. (Baca: Pilpres, Antusiasme Warga di Jakarta Sangat Tinggi). "Waktu pemilihan legislatif lalu boleh hanya pakai KTP, sekarang aturannya beda," ujar salah satu warga apartemen, Mahesa, 28 tahun.

Ia menyatakan peraturan itu mengakibatkan banyak surat suara tak terpakai di beberapa TPS yang didirikan di dalam kompleks apartemen. Misal, ia mencontohkan, di TPS 26 yang terletak di Tower Sakura, ada total surat suara sebanyak 550 lembar yang tak terpakai. "Padahal, kami sudah sampai protes keras ingin memilih, tapi tak diizinkan. Jadinya mubazir," ujarnya.

Ricuh karena hak yang hilang juga terjadi di Apartemen Gading Nias Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di sini, sebanyak 522 warga tidak bisa mencoblos karena tidak kebagian surat suara. "Kami ingin hak pilih kami kembali," ujar Stevanus Teddy Wibowo, warga.

Menurut Yusran, yang juga Ketua Perhimpunan Pengelola Penghuni Satuan Rumah Susun AGNR, total penghuni apartemen berjumlah 13.500 orang. Dari jumlah itu, hanya 900 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). "Ini sudah terjadi sejak pemilihan legislatif lalu," ujar Steven kesal.

ANGGRITA DESYANI | M. ANDI PERDANA | ROBBY IRFANY

Terpopuler
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia

Ahmad Dhani Tidak Mau Jokowi Jadi Presiden

Cina Pampang Gambar 'Jamur' di Peta Jepang

Bantai Brasil 7-1, Jerman ke Final







Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Seleksi Pengawas TPS Gelombang Kedua Segera Dimulai

13 Januari 2024

Seleksi Pengawas TPS Gelombang Kedua Segera Dimulai

Bawaslu akan segera menggelar seleksi pengawas TPS atau PTPS gelombang kedua pada 24 Januari-7 Februari 2024. Begini syarat pendaftaran peserta.

Baca Selengkapnya

Panwascam Menteng Temukan Warga Pakai Baju Pasangan Capres-Cawapres 2024 di Area CFD Jakarta

24 Desember 2023

Panwascam Menteng Temukan Warga Pakai Baju Pasangan Capres-Cawapres 2024 di Area CFD Jakarta

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Menteng menemukan sejumlah orang memakai baju pasangan capres-cawapres 2024 di area CFD Jakarta.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya