Momentum Akhir Masa Kampanye Direbut Jokowi

Reporter

Rabu, 9 Juli 2014 06:34 WIB

Jokowi-Kalla selfie di Jalan Subang, Menteng, Jakarta, 5 Juli 2014. Andi Widjajanto

TEMPO.CO, Jakarta - Saiful Mujani Research dan Consulting menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mampu memanfaatkan momentum akhir masa kampanye dengan baik. Dua faktor yang paling mempengaruhi adalah penyelenggaraan Konser Revolusi Mental Salam Dua Jari di Gelora Bung Karno dan penampilan saat debat sesi terakhir.

Dua peristiwa itu ikut mendongkrak elektabilitas Jokowi,” ujar Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan ketika dihubungi, Selasa, 8 Juli 2014.

Menurut Djayadi, dua momentum itu memberikan energi positif bagi Jokowi. Sedangkan pada akhir masa kampanye kemarin, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nyaris tidak memperlihatkan manuver yang berarti.

“Ini menandakan dua hal: momentum peningkatan elektabilitas Prabowo sudah berhenti dan elektabilitas Jokowi sudah mulai rebound,” katanya. “Meski demikian, momentum itu masih akan dipengaruhi oleh peristiwa di sekitar tanggal 6-9 Juli," ucapnya.

Pada masa tenang kemarin, kata Djayadi, kedua kandidat terlihat masih sering dihantam kampanye negatif. Contoh di antaranya isu larangan nyoblos bagi pemilih Jokowi di Hong Kong. Djayadi menilai insiden itu memicu kemarahan bagi calon pemilih yang masih ragu. “Mereka jadi peduli untuk membuat keputusan,” katanya.

Sedangkan kasus kain ihram Jokowi dengan cepat dianggap sebagai kampanye hitam. “Masyarakat tahu isu itu 'digoreng' oleh pendukung Prabowo,” ujarnya.

Survei yang diselenggarakan SMRC pada 30 Juni-3 Juli lalu itu menyatakan 44,9 persen responden cenderung memilih pasangan Prabowo-Hatta. Sedangkan 47,6 persen di antaranya mantap memilih Jokowi. Sisanya mengaku belum bisa mengambil keputusan, enggan menjawab, atau merahasiakan jawaban.

Selisih dukungan di antara dua kandidat itu kini hanya terpaut 2,7 persen. “Dengan margin of error 2,2 persen, masih sulit kiranya menentukan siapa yang akan menjadi pemenang,” ujarnya.

Dalam kondisi tersebut, Djayadi mengkhawatirkan potensi masalah terkait dengan hasil penghitungan suara. Setiap pendukung bisa saling mengklaim kemenangan dengan mencari-cari kelemahan dari kubu lawan. Potensi sengketa muncul jika jarak penghitungan suara sangat kecil.

Setiap kandidat akan mempersoalkan masalah itu, baik ke ranah hukum bahkan hingga memantik kericuhan. “Ini menjadi warning bagi pemerintah, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu,” katanya.

RIKY FERDIANTO






Berita lainnya:
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta Segera Dibangun

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

11 Februari 2023

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

Masa pendaftaran calon anggota komisioner KPU DKI Jakarta dibuka 10-21 Februarai 2023. Simak materi dan jadwal seleksi anggota KPU DKI.

Baca Selengkapnya

Debus Omnibus

8 Januari 2023

Debus Omnibus

Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) Cipta Kerja menghidupkan kembali omnibus law yang inkonstitusional bersyarat.

Baca Selengkapnya

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

29 Desember 2022

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyaksikan langsung penekenan MoU tersebut.

Baca Selengkapnya

Waswas Nilai Tukar Rupiah

14 Desember 2022

Waswas Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah diperkirakan terus melemah hingga tahun depan.

Baca Selengkapnya