Bagi-bagi Uang, Simpatisan Prabowo Ditangkap Warga

Reporter

Selasa, 8 Juli 2014 15:55 WIB

Pengamanan Pilpres dan Kotak Suara

TEMPO.CO, Kediri - Empat orang yang diduga simpatisan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa ditangkap warga saat membagi-bagikan uang. Mereka nyaris dihakimi massa sebelum diamankan di kantor Kepolisian Sektor Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Tulungagung Fadik Muhammad mengatakan peristiwa ini terjadi di Kecamatan Rejotangan pada Senin malam, 7 Juli 2014. Sejumlah warga melapor kepada Panwas Kecamatan Rejotangan tentang aksi empat orang yang membagi-bagikan uang dengan ajakan memilih Prabowo-Hatta itu. “Kami masih mempelajari kasusnya,” kata Fadik, Selasa, 8 Juli 2014.

Fadik enggan menjelaskan kronologi penangkapan itu. Menurut informasi yang diterima dari juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Tulungagung, Zaki Widodo, keempat pelaku ditangkap saat membagi-bagikan uang pecahan Rp 20 ribu.

Karena aksi mereka menarik perhatian masyarakat, keempatnya diinterogasi dan ditemukan pula atribut pasangan nomor urut 1. Uang dan atribut itu diletakkan ke dalam amplop dan diberikan dari rumah ke rumah. Mereka ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB dan masih menjalani pemeriksaan hingga pukul 01.00 WIB tadi.

Setelah memastikan keempatnya melakukan money politic, warga menyerahkan mereka ke kantor Panwas Rejotangan. Namun, sesaat kemudian, mereka diserahkan ke Polsek Rejotangan karena intensitas massa yang datang makin banyak. Keempatnya dikhawatirkan menjadi sasaran amuk massa yang menghendaki pemilihan presiden berjalan bersih. “Kami berharap kasus ini akan diusut hingga tuntas,” kata Zaki kepada wartawan.

Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Tulungagung, yang juga tim pemenangan Prabowo-Hatta, Goldy Trimo, membantah keras kabar itu. Menurut dia, pelaku bukan anggota atau relawan tim sukses.

Dia membenarkan menerima informasi soal penangkapan keempat orang itu dan telah melakukan pengecekan ke lokasi. Namun, kata Goldy, setelah diperiksa, ternyata mereka bukan bagian dari tim pemenangan Prabowo-Hatta.

Ia meminta kasus ini tidak disangkutpautkan dengan pasangan Prabowo-Hatta yang sama-sama menghendaki pemilu bersih di Indonesia. “Saya sudah kroscek sendiri dan memastikan mereka bukan bagian dari kami,” katanya.

Goldy justru menduga ada pihak lain yang sengaja ingin menyudutkan Prabowo-Hatta dengan melakukan fitnah money politic. Bahkan, dengan target ditangkap Panwas dan diketahui publik, mereka ingin menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta melakukan kecurangan. “Itu trik kuno,” katanya.

HARI TRI WASONO

Berita Terpopuler
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Cedera Neymar Bukan karena Ditabrak Zuniga
Perkosa Istri Tahanan, Sipir Penjara Diancam Bui








Berita terkait

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

21 jam lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

1 hari lalu

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

2 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

3 hari lalu

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

3 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Hakim MK Minta Pemungutan Suara Ulang, Ini Kata Bawaslu

4 hari lalu

Dissenting Opinion Hakim MK Minta Pemungutan Suara Ulang, Ini Kata Bawaslu

Bawaslu menanggapi dissenting opinion tiga hakim MK yang meminta pemungutan suara ulang alias PSU.

Baca Selengkapnya

Kata Bawaslu Soal Penyaluran Bansos Menjelang Pilkada 2024

5 hari lalu

Kata Bawaslu Soal Penyaluran Bansos Menjelang Pilkada 2024

MK meminta penyaluran bansos di masa mendatang tidak lagi dilakukan menjelang pelaksanaan pemilu.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres, Hakim MK Sebut Perlunya Bawaslu Ubah Peraturan Pengawasan Pemilu

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres, Hakim MK Sebut Perlunya Bawaslu Ubah Peraturan Pengawasan Pemilu

Hakim MK Enny Nurbaningsih menyoroti peran Bawaslu saat membacakan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Bacakan Putusan Sengketa Pilpres, MK Gelar Sidang PHPU Pileg Pekan Depan

5 hari lalu

Setelah Bacakan Putusan Sengketa Pilpres, MK Gelar Sidang PHPU Pileg Pekan Depan

MK menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg mulai 29 April setelah membacakan putusan sengketa Pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya