Pemilu Presiden, Jokowi-JK Siapkan 1.135.989 Saksi

Reporter

Minggu, 29 Juni 2014 14:22 WIB

Jokowi mengunjungi Pondok Pesantren Babussalam, Banjarerojo, Malang, Jawa Timur, untuk memperingati haul Hasyim Ashari dan haul Soekarno, pada 27 Juni 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla menyiapkan 1.135.989 saksi dalam yang akan bertugas secara resmi untuk mengawal penghitungan suara dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang. "Selain itu, kami juga akan menempatkan 2.439.200 saksi luar yang akan berjaga di luar tempat pemungutan suara," kata anggota tim penggerak saksi Jokowi-JK, Djarot S. Hidajat di kantor tim kampanye nasional, Ahad, 29 Juni 2014.

Menurut dia, saksi dalam berasal dari partai pengusung Jokowi-Kalla, sementara saksi luar berasal dari partai, relawan, serta simpatisan. Penentuan saksi dalam, kata Djarot, didasarkan pada kekuatan perolehan suara di TPS tersebut. "Jadi misalnya di situ yang kuat adalah PDIP, maka saksi dalam yang dikerahkan adalah dari PDIP. Di Aceh, karena yang kuat adalah NasDem, maka yang dikerahkan dari NasDem," katanya.

Djarot mengatakan saksi dalam akan bertugas di 478.685 tempat pemungutan suara yang tersebar di 81.458 desa/kelurahan6.994 kecamatan, 497 kabupaten/kota, 33 provinsi di Indonesia. Tim ini juga akan dikerahkan ke 131 tempat pemungutan suara di luar negeri. (Baca juga: Tim Sukses Jokowi Minta Dua Saksi Jaga Tiap TPS)

Dia berujar, saksi ini memiliki dua tugas utama, yaitu mengantisipasi terjadinya praktek politik uang dan menetralisasi kampanye gelap. "Mereka kita ajak bermain peran. Pengetahuan teknis menjadi penting. Saat bertugas, mereka harus memastikan semua proses berjalan sesuai sebagaimana seharusnya," katanya.

Anggota tim penggerak saksi Jokowi-JK lain, Arif Wibowo, mengatakan ada beberapa isu mengkhawatirkan yang seharusnya dapat diantisipasi menjelang pemilu presiden kali ini. Menurut dia, kehadiran saksi sangat penting untuk mengantisipasi isu-isu tersebut. "Pertama soal buruknya administrasi pendataan dan pemutakhiran data pemilih sehingga menguatkan dugaan manipulasi daftar pemilih," katanya.

Kedua, ia menyebutkan kontrol atas pengadaan, distribusi, dan pemakaian logistik pemilu sangat lemah, sehingga menguatkan dugaan kecurangan pemakaian surat suara. Ketiga, pelanggaran administrasi, pidana, dan kode etik yang dilakukan penyelenggara pemilu bermunculan sehingga menguatkan dugaan ketidaknetralan penyelenggara pemilu.

ANANDA TERESIA

Terpopuler
Memerkosa Enam Remaja, Tante May Divonis 12 Tahun
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas
Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal






Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya