Jurnalis Allan Nairn Tantang Prabowo  

Reporter

Jumat, 27 Juni 2014 10:28 WIB

Allan Nairn. Kcpw.org

TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan investigasi asal Amerika, Allan Nairn, menantang calon presiden Prabowo Subianto untuk menangkap dirinya. Seperti ditulis dalam blog pribadinya, Allan saat ini mengaku sedang berada di Indonesia. ”Jika TNI ingin menangkap saya, mereka bisa melakukannya,” tulis Allan dalam situs pribadinya, www.allannairn.org, yang baru saja di-posting, Jumat, 27 Juni 2014. (Baca: Wartawan Investigasi Bongkar Rahasia Prabowo)

Allan kesal lantaran dalam kampanyenya, Prabowo menyatakan bahwa TNI siap menangkap dirinya. Apalagi sejak Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo Karjodihardjo, menyatakan bahwa Allan merupakan orang yang berbahaya, bahkan tercatat tujuh kali masuk ke Indonesia secara ilegal. ”Jika Jenderal Prabowo ingin saya ditangkap karena apa yang telah saya tulis tentang dirinya, saya minta dia menyatakannya sendiri, bukan lewat juru bicara,” kata Allan menegaskan. (Baca: Siapa Allan Nairn yang Bongkar Rahasia Prabowo?)

Allan juga kesal karena dianggap bagian dari konspirasi pemerintah ataupun bisnis Amerika Serikat untuk menjelekkan Indonesia. Dia membantahnya dengan mengatakan, ”Siapa pun yang akrab dengan karya-karya saya, pasti tahu bahwa saya musuh pemerintah Amerika Serikat beserta kepentingan korporasi-korporasinya.”


Salah satu kritik utamanya terhadap kepentingan Amerika Serikat selama 40 tahun terakhir adalah kebijakan-kebijakan Abang Sam yang menghisap dan membunuh orang-orang miskin di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. ”Secara terbuka, saya menyerukan setiap presiden Amerika Serikat yang masih hidup, diadili dan dipenjarakan, karena mereka telah menyokong kekuatan-kekuatan yang membunuh warga sipil,” ujar dia.


Menurut dia, satu dari banyak pihak yang dibantu Amerika Serikat dan membunuh warga sipil adalah TNI. Dalam tubuh TNI sendiri, Allan melanjutkan, Prabowo sempat menjadi orang terdekat serta dilindungi Amerika Serikat. ”Prabowo pernah menggambarkan kepada saya bahwa dirinya adalah anak kesayangan Amerika,” ujarnya. Menurut pandangannya, dua fakta terpenting tentang Prabowo adalah, pertama, membantai warga sipil, dan kedua, membunuh mereka dengan sokongan Amerika Serikat.


Allan mengatakan tulisan dirinya tentang Prabowo akurat adanya. ”Jika Jenderal Prabowo ingin menyangkalnya, saya mempersilakan beliau mengajukan gugatan pencemaran nama baik dan menghadapi saya di pengadilan Indonesia,” ujar Allan. (Baca: Soal Prabowo, Jurnalis Allan: Kutip Blog Saya)

Adapun Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan tidak pernah mengenal jurnalis investigatif Amerika, Allan Nairn. Anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, ini tidak yakin dalam tulisan yang dipublikasikan Alan di sebuah blog itu benar. ”Kami tidak tahu tulisan hasil wawancara itu benar atau tidak. Saya rasa tidak benar,” ujar Fadli, Jumat, 27 Juni 2014.


Ia juga menilai tindakan tersebut merupakan bagian dari kampanye hitam yang menyerang Prabowo. Hal itu diperkuat bahwa Allan mengaku membeberkan wawancara
off the record-nya dengan Prabowo untuk di-share kepada publik. Apalagi, kata Fadli, tidak pernah ada surat permohonan untuk membuka off the record kepada Prabowo dalam wawancara ini. ”Kalau off the record yang diangkat, semakin kuat bahwa ini kampanye hitam,” ujarnya. ”Ini hanya kerjaan media asing yang memang ingin menjatuhkan Prabowo dan mencegahnya jadi presiden.”


REZA ADITYA

Berita Terpopuler:
Lecehkan Benyamin, Program YKS Trans TV Dihentikan
Elektabilitas Jokowi 45 Persen, Prabowo 38,7 Persen
Ada Siswa SMA 3 yang Lebih Parah dari Arfiand

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya