Pelaku Bentrokan Kampanye di Yogyakarta Ditangkap

Reporter

Rabu, 25 Juni 2014 15:59 WIB

Massa saling memanas-manasi saat terjadi bentrokan antar pendukung capres di kawasan Ngabean, Yogyakarta, 24 Juni 2014. Ratusan massa dari PDI-Perjuangan dan massa dari Gerakan Pemuda Kabah (GPK) PPP melakukan aksi saling provokasi dan lempar batu. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Resor Kota Yogyakarta menangkap satu terduga pelaku kerusuhan dalam kampanye pemilihan presiden yang pecah pada Selasa, 24 Juni 2014. Selain itu, polisi juga menyita 13 sepeda motor berbagai merek yang diduga dimiliki massa perusuh di Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

"Satu orang telah kami tahan, termasuk barang bukti," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Besar R. Slamet Santoso, Kamis, 25 Juni 2014. (Baca: Kampanye Pilpres di Yogyakarta Diwarnai Bentrok)

Sepeda motor yang disita akan diidentifikasi untuk mencari tahu pemilik masing-masing kendaraan guna menangkap pelaku lain. Slamet mengatakan pihaknya menggandeng Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Yogyakarta untuk melacak data-data kendaraan dan pemiliknya.

Namun polisi belum bisa memastikan para perusuh tersebut mendukung calon presiden nomor berapa. Sebab, mereka tidak memakai atribut partai politik ataupun calon presiden tertentu.

Dalam kerusuhan di Tegalrejo, tepatnya di depan Hotel Zodiac, tiga mobil mewah dirusak massa, yait Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, dan Nissan X-Trail. Polisi mengidentifikasi barang-barang yang dirusak massa untuk keperluan penyelidikan.

Massa pendukung dua calon presiden terlibat bentrok saat para simpatisan Joko Widodo-Jusuf Kalla berkampanye dengan bungkus kirab budaya di Kota Yogyakarta. Pada saat yang sama, pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengikuti kampanye yang dibalut pergelaran musik dangdut oleh Rhoma Irama di Bantul.

Saat berpapasan di jalan, kedua kelompok pendukung terlibat gesekan. Massa berdatangan dari kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga sangat mungkin bertemu di jalan. Bentrokan juga dipicu oleh adanya provokasi.

Provokasi-provokasi melalui pesan pendek di telepon seluler dan media sosial sangat efektif untuk menyulut emosi masing-masing kelompok. "Padahal pesan-pesan itu sering tidak benar. Tetapi emosi masing-masing kelompok tersulut," ujarnya.

Slamet menyatakan, berbeda dengan kampanye pemilihan legislatif yang terjadwal, kampanye presiden tidak terjadwal di Komisi Pemilihan Umum, sehingga izin hanya didapat melalui kepolisian.
"Untuk (kerusuhan) di Kotagede masih dalam penyelidikan," katanya.

MUH. SYAIFULLAH




Berita Lain
Di Balik Pemberedelan Tempo
Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik
Facebook Luncurkan Pelacak Pemilu di Indonesa




Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

29 Juli 2020

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendapatkan dukungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

21 Mei 2019

Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

Kapolda berharap masyarakat tidak khawatir dengan kemungkinan masih adanya terduga teroris di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

14 Mei 2019

Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

Polda DIY akan memfokuskan pengamanan kawasan objek wisata saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

13 Maret 2019

Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

Kepolisian DIY menangkap seorang pria berinisial Rm RDY yang membawa barang mencurigakan saat menyambangi markas Brimob Polda DIY.

Baca Selengkapnya

Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

15 November 2018

Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

Kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN menjadi viral setelah ramai diberitakan padahal kejadiannya telah berlalu setahun.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

28 Agustus 2018

Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

Tiga polisi berpose menunggangi bayi hiu tutul dan fotonya viral di media sosial. Reaksi keras juga hujatan berdatangan dari para warganet.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

3 Mei 2018

Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

Polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus demo tolak Bandara NYIA di Yogya yang berakhir ricuh.

Baca Selengkapnya

Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

28 Agustus 2017

Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

Seorang PNS di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi korban berita bohong yang dihubungkan dengan Saracen.

Baca Selengkapnya